Jakarta (ANTARA News) - Kerja keras dan pantang menyerah dalam berbisnis adalah salah satu motto hidup hampir semua pengusaha sukses di dunia. Termasuk bagi Ishak Charlie yang kini mulai membidik pembangunan kawasan industri di Medan. 

Pengusaha asal Medan, Sumatera Utara ini sudah puluhan tahun membangun kerajaan bisnisnya. Dari semula hanya sebuah perusahaan kecil dengan beberapa karyawan, kini pengusaha kelahiran Medan, 12 September 1953 itu memiliki sekitar 40 perusahaan atau usaha bisnis yang menampung puluhan ribu karyawan. 

Kesuksesan itu telah membawa Ishak Charlie masuk ke dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2016 versi majalah Globe Asia. 

Perjalanan karier bisnis dari suami Ermy Tandy ini tak serta merta menuai sukses seperti sekarang. Ia mengawalinya dari usaha mendirikan PT. Anugrah Tambak Perkasindo yang bergerak di bidang pertambakan udang pada tahun 1988. 

Usaha tambak itu sukses hingga areal tambaknya menjadi sebesar 435 Ha. Bahkan pada 2002 perusahaan itu menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa Efek Jakarta dengan nama PT. Anugrah Tambak Perkasindo Tbk. 

Usaha pertambakan udang itu berlokasi usaha di Desa Pematang Lalang, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Lokasi yang strategis yang hanya berjarak 20 km dari pusat kota Medan.

Pemilik nama asli Li Tjin Hak kemudian merambah ke bisnis lainnya. Selanjutnya ayah dari tiga anak, Handoko Lie, Lydia Agustina Lie, dan Joko Lie itu, mengelola berbagai jenis perusahaan, mulai dari industri plastik, industri pulp & paper, palm oil, perkebunan sawit dan konstruksi yang tersebar di seluruh Indonesia. Berbagai industri itu kini sudah lebih dari 35 tahun ia kelola.

“Kadang kala kerja keras saja tak cukup. Sesekali perlu juga keberuntungan dalam usaha itu,” tutur Charlie tentang sepak terjangnya di dunia bisnis Tanah Air. 

Pada 2003, ia berkolaborasi bersama PT. Ciputra International membangun housing project Citra Garden Medan, dengan perpaduan unik dari keanggunan klasik dan bakat modern menjadi ikon untuk kota Medan! The "Hidup di Garden" konsep yang menanamkan harmoni dalam semua aspek tinggal yang indah ini, termasuk pribadi, keluarga, lingkungan, dan harmoni lingkungan

Tak puas hanya sampai disitu saja, pada 2006, Ishak Charlie juga mendirikan perusahaan PT. Kurnia Tetap Mulia yang bergerak di bidang property dan membangun ikon baru kota Medan B&G Tower dan JW Marriott Hotel Medan setinggi 28 lantai.

Gedung tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan gedung perkantoran dan juga hotel kelas dunia guna menunjang pariwisata di Sumatera Utara, khususnya kota Medan.
Pembangunan dan operasional gedung B&G Tower dan JW Marriott Medan menampung ribuan tenaga kerja baik lokal maupun asing. Hal ini memiliki dampak positif dalam membuka lapangan pekerjaan dan juga bagi pendapatan daerah, khususnya bagi kota Medan.

“Saya ingin membangun usaha yang menyerap banyak tenaga kerja, sehingga usaha saya mampu mensejahterakan orang lain,” kata Ishak Charlie dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu. 

Selain memiliki tujuan mulai mensejahterakan masyarakat, Charlie juga dikenal sebagai pengusaha yang taat pajak dan kewajiban lainnya. 

Pejabat Wali Kota Medan, Randiman Tarigan, memberikan reward kepada Charlie bersama 70 pengusaha lainnya, sebagai apresiasi dan ucapan terima kasih atas kepatuhan membayar pajak daerah. Anugerah itu diberikan di Ball Room Gedung Selecta, Jalan Listrik, Medan, pada 4 Desember 2015.

Dari 70 wajib pajak yang mendapat reward tersebut, Dinas Pendapatan Kota Medan selaku penyelenggara kegiatan menetapkan tiga pelaku usaha terbesar dalam membayar pajak tahun 2015. Untuk kategori hotel, JW Marriot Jalan Putri Hijau sebagai wajib pajak yang terbesar membayar pajak yakni Rp.909.421.827 per bulan.

Pada 2012, melalui PT. Arga Citra Kharisma, ia juga membangun kembali Landmark kebanggaan Kota Medan dalam bentuk superblock Centre Point Medan di Pusat Kota Medan yang terdiri dari Business Centre, Mall, Apartment, dan Hotel yang dapat menampung lebih dari 5000 lapangan pekerjaan.

Kini Charlie tengah membidik pembangunan kawasan industri di Medan. Ia tengah mencari investor dari dalam dan luar negeri guna mengembangkan pelabuhan dan kawasan industri yang lagi-lagi akan menampung ribuan karyawan.

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017