Manila (ANTARA News) - Pria-pria bersenjata menyerang Resorts World Manila di Pasay City pada Jumat dini hari hingga melukai para tamu hotel dan kasino, yang berlarian setelah penembakan muncul.

Sejumlah saksi mata mengatakan mereka melihat orang-orang bersenjata dengan mengenakan penutup muka melakukan serangan ke hotel tersebut.

Pria bersenjata dilaporkan memasuki kasino hotel. Bagian-bagian hotel dalam keadaan terbakar.

Resorts World Manila merupakan kompleks hotel dan hiburan yang berada di Newport City, di seberang Terminal 3 Bandar Udara Internasional Ninoy Aquino di Pasay City.

Para saksi mata mengatakan mereka mendengar seseorang meneriakkan kata "IS". Menurut laporan, ada dua pria mengenakan penutup wajah dan membawa senjata laras panjang.

Resorts World mengeluarkan pernyataan setelah penembakan terjadi, mengatakan bahwa hotel "saat ini dikunci, menyusul adanya laporan soal tembakan oleh pria-pria bersenjata yang tak diketahui (identitasnya)."

"Perusahaan sedang bekerja sama secara erat dengan Kepolisian Nasional Filipina untuk memastikan bahwa semua tamu dan karyawan dalam keadaan aman," demikian bunyi pernyataan itu.

Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan.

Beberapa saksi mata mengatakan mereka mendengar suara-suara tembakan, jadi mereka bersembunyi di kamar mandi.

Kepala petugas operasi Resorts World Manila Stephen James Reilly mengatakan kepada para wartawan bahwa ia belum bisa memastikan jumlah korban di gedung itu.

"(Yang) saya bisa pastikan adalah bahwa ada tembakan-tembakan. Saya tidak bisa memastikan berapa banyak pria bersenjata yang ada di dalam gedung," kata Reilly.

Ia menambahkan, "Pada saat ini, kita belum tahu apa tujuan (serangan)."

Kepolisian belum mengeluarkan pernyataan resmi.

Sejumlah tamu hotel merupakan warga negara asing, termasuk dari Korea Selatan dan Jepang.

Gambar-gambar di televisi memperlihatkan orang-orang sedang berlarian keluar dari gedung setelah serangan. Demikian laporan Xinhua.

(Uu.T008)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017