Manado (ANTARA News) - Penurunan harga tomat sayur menjadi pemicu utama Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, mengalami deflasi pada bulan Mei 2017, kata Badan Pusat Statistik.

"Kota Manado pada bulan Mei 2017 mengalami deflasi sebesar 1,13 persen, inflasi tahun kalender sebesar 1,33 persen dan inflasi year on year sebesar 3,50 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut Moh Edy Mahmud di Manado, Jumat.

Penyebab deflasi terbesar di Kota Manado pada bulan Mei 2017 yaitu tomat sayur sebesar 1,1428 persen, sedangkan penyumbang inflasi terbesar adalah apel sebesar 0,1006 persen.

Dia mengatakan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain tomat sayur, bawang merah, tindarung, cakalang/sisik,

angkutan udara, cabai merah, tarif pulsa ponsel, emas perhiasan, cabai rawit, pasta gigi, dan lain-lain.

Sedangkan komoditas yang mengalami kenaikan harga, katanya, antara lain apel, bawang putih, tarip listrik, beras, pisang, sepatu, semangka, anggur, alpukat, dan bensin.

Deflasi di Kota Manado pada bulan Mei 2017 terjadi karena adanya penurunan indeks pada lima kelompok pengeluaran yaitu kelompok Bahan Makanan yaitu sebesar 4,57 persen, kelompok Kesehatan sebesar 0,61 persen, kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,27 persen.

Kemudian, katanya, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,22 persen, dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,12 persen.

Sedangakan sisa dua kelompok lainnya mengalami peningkatan indeks, yaitu kelompok Sandang sebesar 0,33 persen dan kelompok Perumahan, air, listirk dan gas sebesar 0,22 persen.

Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Mei 2017 secara umum menunjukkan adanya penurunan.

Kota Manado mengalami deflasi sebesar 1,13 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 128,77 pada bulan April 2017 menjadi 127,31 pada bulan Mei 2017.

Sampai dengan bulan Mei 2017, inflasi tahun kalender (Mei 2017 terhadap Desember 2016) sebesar 1,33. Inflasi "year on year" (Mei 2017 terhadap Mei 2016) yaitu sebesar 3,50 persen.

Andil inflasi masing-masing kelompok pengeluaran yaitu kelompok bahan makanan sebesar -1,1105 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar -0,0196 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0613 persen; kelompok sandang sebesar 0,0169 persen; kelompok kesehatan sebesar -0,0247 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar -0,0139 persen; dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -0,043 persen.

(T.KR-NCY/A013)

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017