London (ANTARA News) - Polisi Inggris menahan sejumlah orang dalam operasi penggrebekan di London timur, Senin pagi, sebagai bagian dari penyelidikan atas serangan yang menewaskan tujuh orang dan melukai sekitar 50 orang pada Sabtu malam pekan lalu.

Dalam serangan militan ketiga terbesar yang melanda Inggris kurang dari tiga bulan itu penyerang menabrakkan van ke pejalan kaki di Jembatan London sebelum menusuk pengunjung di bar terdekat.

Perdana Menteri Theresa May akan memimpin rapat komite tanggap darurat pemerintah hari ini guna membahas tanggapan terhadap serangan yang terjadi menjelang pemilihan umum nasional Kamis pekan ini.

Polisi sudah menangkap 12 orang di distrik Barking, London timur, sepanjang akhir pekan lalu. Mereka menggelar operasi di dua tempat di Newham dan Barking pada dini hari untuk menahan "sejumlah orang". Mereka mengatakan pencarian sedang berlangsung di kedua lokasi itu.

Sejumlah terduga militan mengendarai sebuah van dengan kecepatan tinggi lalu menyeruduk pejalan kaki di Jembatan London sebelum menikam banyak orang di jalan dan di bar terdekat.

Polisi bersenjata bergegas ke tempat kejadian dan menembak mati tiga pria penyerang itu di area Pasar Borough dekat jembatan, pihak berwenang memperingatkan warga London melalui akun Twitter untuk "berlari, bersembunyi, memberi tahu" jika mereka terjebak dalam kekerasan.

Serangan tersebut terjadi beberapa hari menjelang pemilihan umum 8 Juni dan kurang dari dua minggu setelah seorang pelaku bom bunuh diri membunuh 22 orang di sebuah konser pop penyanyi AS Ariana Grande di Manchester, Inggris Utara. Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab secara langsung atas serangan ini, demikian Reuters.

(G003/M016)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017