London (ANTARA News) - Wali Kota London Sadiq Khan menuduh Donald Trump ingin memecah belah masyarakat di Inggris, setelah presiden Amerika Serikat itu mengkritik kepemimpinannya menyusul serangan teror di kota tersebut.

"Sebagian orang muncul dari permusuhan dan perpecahan. Kita tidak akan membiarkan Donald Trump memecah belah komunitas kita," ujar Khan kepada BBC.

Dia juga mengatakan kepada Sky News: "Saya hanya belum memiliki waktu untuk merespons cuitan dari Donald Trump."

"Sejujurnya saya punya hal yang lebih penting untuk dipikirkan."

Trump menuduh Khan -- wali kota pertama beragama Islam di London -- membuat "alasan yang menyedihkan" atas komentar yang menyebut Presiden AS salah tanggap soal penegakan hukum terkait serangan di London, yang menewaskan tujuh orang.

Khan mengatakan kepada warga London "tidak perlu terkejut" dengan peningkatan jumlah polisi bersiaga dalam beberapa hari ke depan.

Trump menyebut serangan London sebagai bukti perlunya tindakan pengamanan keras di Amerika Serikat, termasuk larangan berpergian dari warga negara-negara Muslim. (baca: Kepala HAM PBB: larangan Trump "ilegal dan keji")

Komentar-komentarnya telah menyebabkan kemarahan di kalangan pejabat Inggris.

"Saya pikir Sadiq Khan melakukan pekerjaan dengan baik, dan itu salah jika mengatakan hal lain -- dia melakukan pekerjaan dengan baik," kata Perdana Menteri Inggris Theresa May, seperti dikutip dari AFP.

(Baca: 130 imam tolak sholatkan teroris penyerang London)

Penerjemah: Try Reza Essra
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017