Bandung (ANTARA News) - Pendangkalan kedalaman sungai dan bangunan di atas sungai diduga seorang pejabat lokal di Garut sebagai penyebab banjir bandang yang meland sejumlah di desa di sebuah kecamatan di Garut.

Camat Tarogong Kaler Saefurohman menyatakan segera melaporkan berbagai hasil temuannya di lapangan tentang dugaan penyebab banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Senin malam lalu.

"Temuan yang menjadi penyebab banjir ini akan saya laporkan, disampaikan kepada pemerintah daerah," kata Saefurohman saat meninjau daerah terdampak banjir di Desa Rancabango, Garut, Selasa.

Ia menuturkan, bencana banjir bandang luapan Sungai Ciojar telah merendam kawasan pemukiman penduduk, komplek pesantren, dan areal pertanian di Desa Rancabango, Sirnajaya, dan Cimanganten.

Menurut dia, dugaan penyebab banjir itu karena ada pendangkalan sungai dan bangun kelas pondok pesantren di atas aliran sungai.

"Selain karena hujan deras hingga debit air meluap, ditambah adanya pendangkalan, juga ada bangunan yang didirikan di atas sungai," kata Saefurohman.

Ia mengatakan, seharusnya ada pemberitahuan mendirikan bangunan di atas sungai itu karena akibatnya aliran sungai menjadi tidak lepas mengalir.

"Tidak ada konfirmasi, jadi di sana itu ada Sungai Ciojar di atas dibangun lokal," kata dia.

Ia menambahkan, banjir bandang itu telah merusakkan lima hektare areal pertanian dan 16 rumah tergenang banjir. "Selama saya menjabat camat tiga tahun di sini, baru sekarang terjadi banjir," kata Saefurohman.

Banjir juga melanda pemukiman penduduk, menjebol pintu irigasi,  dan menyereta lima unit mobil.



Pewarta: Feri Purnama
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017