Kami menyadarinya, tapi itu masih menjadi bagian dari penyelidikan."
Sydney (ANTARA News) - Kepolisian Australia (AFP) pada Selasa menyelidiki sebuah pengakuan yang dibuat oleh kelompok ISIS yang menyatakan satu dari petempurnya adalah pelaku bersenjata yang bertanggung jawab atas penyanderaan di Melbourne pada Senin (5/6).

Polisi Australia pada Senin kemarin menembak mati seorang pria bersenjata yang telah menyandera seorang wanita di dalam gedung apartemen di Kota Melbourne.

Kelompok ISIS mengatakan melalui kantor beritanya, Amaq, bahwa serangan itu berkaitan dengan keanggotaan Australia dalam pasukan gabungan pimpinan Amerika Serikat (AS) yang menggempur kekuatan ISIS di Timur Tengah.

"Kami menyadarinya, tapi itu masih menjadi bagian dari penyelidikan," kata juru bicara kepolisian negara bagian Victoria, Natalie Savino, layaknya dikutip Reuters.

Australia, negara sekutu dekat AS, yang giat memerangi ISIS di Suriah dan Irak, sangat waspada akan kemungkinan serangan oleh kelompok garis keras dalam negeri, yang kembali dari perang di Timur Tengah.

Tiga polisi terluka saat baku tembak yang berlangsung lebih dari satu jam di Brighton,  dan pria kedua terduga teroris telah ditemukan tewas akibat luka tembak pada Senin kemarin, demikian pernyataan Kepolisian Australia.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017