Yerusalem (ANTARA News) - Otoritas Israel pada Selasa (6/6) mengajukan rencana pembangunan 1.500 rumah pemukim di wilayah pendudukan Tepi Barat, termasuk unit-unit untuk permukiman resmi baru pertamanya dalam sekitar 25 tahun menurut LSM Peace Now.

Komite Kementerian Pertahanan mengajukan rencana itu dan mungkin melakukan hal yang sama untuk sekitar 1.000 unit lagi pada Rabu menurut LSM yang memantau pembangunan permukiman di wilayah Palestina itu dalam sebuah pernyataan.

Langkah tersebut diambil saat Israel dan Palestina memperingati 50 tahun Perang Enam Hari, yang terjadi 5 sampai 10 Juni 1967 dan ketika pendudukan Israel di Tepi Barat dimulai.

Otoritas Israel tidak menanggapi permintaan untuk memberikan komentar tentang rencana itu, yang menurut Peace Now menunjukkan bahwa "solusi dua negara tidak menjadi agenda (Perdana Menteri Benjamin Netanyahu)."

"Dengan mendorong pembangunan permukiman baru pertama dalam 25 tahun, serta ribuan unit permukiman tambahan, langkah Netanyahu jauh lebih keras dibandingkan dengan retorika semunya untuk mencapai perdamaian,” ungkap Peace Now.

Rencana yang diajukan pada Selasa sudah berada di beberapa tahapan proses dan unit-unit tersebut berada di area berbeda.

Rencana untuk 102 unit permukiman baru, yang akan dikenal sebagai Amichai, ada pada tahap awal dam membutuhkan serangkaian tindakan lanjutan.

Netanyahu berikrar akan membangun satu permukiman baru untuk 40 keluarga Yahudi di pos Tepi Barat yang disebut Amona, yang dievakuasi atas perintah pengadilan pada Februari.

Pembangunan dalam beberapa tahun terakhir melibatkan perluasan permukiman yang ada di Tepi Barat, yang diperingatkan banyak negara akan secara perlahan memangsa peluang solusi sua negara dengan Palestina, demikian menurut warta kantor berita AFP.(kn)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017