Jakarta (ANTARA News) - Anggota Pansus RUU Pemilu Fraksi PPP Achmad Baidowi berharap pengambilan keputusan Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu pada Kamis (8/6) dapat dilakukan secara kompromi terkait lima isu krusial.

"Mencermati perkembangan pembahasan RUU pemilu, Insya Allah akan segera selesai hari ini untuk pengambilan keputusan terhadap lima isu krusial. Kami harapkan ada kompromi," kata Baidowi di Jakarta, Kamis.

Kelima isu krusial itu adalah ambang batas parlemen, ambang batas partai mengajukan calon presiden, sistem pemilu, alokasi kursi per-daerah pemilihan, konversi suara menjadi kursi.

Dia mengatakan akan terus diupayakan mufakat di tingkat pansus yang salah satunya mengenai ambang batas parlemen atau "parliamentary threshold".

Menurut dia PPP sejak awal mengusulkan 3,5 persen namun bisa kompromi ke angka empat persen.

"Begitupun dengan isu lainnya kami harapkan ada kompromi seperti alokasi kursi per-dapil 3-10, sistem terbuka, metode kuota hare," ujarnya.

Namun Baidowi mengakui pembahasan terkait ambang batas parpol mengajukan calon presiden atau "presidential threshold" akan berlangsung alot karena masih adanya perbedaan diantara fraksi-fraksi.

Ada fraksi yang menginginkan "presidential threshold" 0 persen dan ada yang mengajukan 20-25 persen.

Baidowi meyakini meskipun pembahasan "presidential threshold" berlangsung alot namun akan ditemukan titik temu.

Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017