Jakarta (ANTARA News) - Kementerian ESDM menyebut Rusia dan China berminat mengelola minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia sebagai investor.

"Ya ada banyaklah perusahaan migas dari beberapa negara seperti Cina, Malaysia, Rusia, dan negara lainnya yang sudah mengajukan diri untuk bisa mengelolanya," kata Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, di Komplek DPR, Jakarta, Kamis.

Ia menjelaskan saat ini perusahaan tersebut mengajukan diri untuk turut mengembangkan delapan blok terminasi, sementara pemerintah sedang memprioritaskan Pertamina untuk dapat mengelola delapan blok-blok itu.

"Bagus jika banyak peminat terhadap blok migas kita, namun kami sedang upayakan menugaskan Pertamina," katanya.

Sebelumnya, Menteri ESDM, Ignasius Jonan, menilai lelang blok-blok minyak dan gas bumi yang ditawarkan pemerintah Indonesia tidak menjual sehingga sepi peminat.

Menurut Jonan model lelang blok migas selama ini seperti layaknya pengumuman penerimaan mahasiswa baru di universitas.

"Selama ini model tender-nya menurut saya seperti pengumuman universitas. Misal, Dibuka jurusan tata boga, jadi semua daftar," katanya.

Menurut Jonan model lelang blok migas seharusnya tidak seperti itu. Pemerintah Indonesia, kata dia harus mengundang investor potensial dan memberikan penjelasan yang baik agar mereka tertarik masuk ke blok tersebut.

"Terus dijelaskan yang lebih baik gitu. Kita ini kurang bisa jualan menurut saya. Mungkin barangnya bagus tapi kurang bisa jualan," katanya.

Dalam catatan Kementerian ESDM sejak 2014 lelang blok migas di Indonesia sepi peminat. Dari 21 blok migas yang dilelang pada 2014, hanya ada 11 blok yang laku. Tahun berikutnya, dari delapan blok yang dilelang tidak ada satu pun yang laku.

Pewarta: Afut Syafril
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017