Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi XI DPR RI Johnny G. Plate menilai peluang Wimboh Santoso dan Sigit Pramono, sama kuat untuk memimpin Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan 2017-2022, sehingga proses penentuan pucuk pimpinan OJK itu diperkirakan berlangsung alot.

Menurut Johnny, di sela uji kelayakan dan kepatutan Dewan Komisioner OJK di Jakarta, Kamis, kelebihan Wimboh terletak pada pengalamannya sebagai birokrat di otoritas moneter Bank Indonesia (BI).

Wimboh memang pernah menjabat sebagai Direktur Pengaturan Perbankan BI dan Kepala Perwakilan BI di New York, Amerika Serikat.

"Selain itu Wimboh juga pernah berkarier di lembaga keuangan internasional seperti International Monetary Fund (IMF)," ujar Johnny, anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem.

Kiprah berkarier di IMF, kata Johnny, menjadi nilai tambah, karena sosok Ketua DK OJK harus memiliki relasi yang kuat ke lembaga keuangan internasional.

"Jadi selain berpengalaman di moneter, dia juga punya akses yang bagus ke lembaga keuangan internasional," ujar dia.

Adapun kelebihan kompetitor Wimboh, yakni Sigit Pramono, adalah pemikirannya begitu mewakili kebutuhan industri. Sigit adalah mantan bankir profesional yang telah malang melintang di industri perbankan selama 35 tahun dan pernah 10 tahun menjadi Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas).

Dengan begitu, Sigit memiliki kapasitas di bidang mikroprudensial karena pengalamannya di industri perbankan.

"Dia juga punya pengalaman luas di sektor mikro, jadi sama-sama memiliki kelebihan," ujarnya.

Johnny masih merahasiakan pilihannya. Namun, dia mengklaim, pilihannya nanti benar-benar hasil penilaian dari uji kelayakan dan kepatutan DK-OJK, bukan dari arahan fraksi partainya.

"Kami independen, kewenangan anggota untuk keputusan," ujarnya.

Hingga saat ini, Komisi XI DPR masih melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Firmanzah, kandidat terakhir dari 14 calon anggota DK-OJK.

Johnny G. Plate mengatakan jika pemungutan suara dilakukan Kamis malam ini, dirinya akan mendorong mekanisme pemilihan seperti sistem bidang atau klaster, sesuai dengan yang diajukan Presiden Joko Widodo. Mekanisme itu dengan memilih ketua dan untuk enam anggota dipilih secara peringkat.

"Saya harap tidak ada deadlock sehingga bisa segera didapatkan nama-nama anggota OJK," ujarnya.

Adapun nama-nama calon komisioner OJK Periode 2017-2022 yang sudah menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi XI antara lain, Wimboh Santoso dan Sigit Pramono sebagai calon ketua merangkap anggota Komisioner OJK, Heru Kristiyana dan Agusman sebagai Calon Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota.

Nurhaida dan Arif Baharudin telah mengikuti seleksi untuk bersaing sebagai Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap Anggota, Edy Setiadi dan Hoesen sebagai Calon Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya merangkap Anggota, kemudian Haryono dan Ahmad Hidayat sebagai Calon Ketua Dewan Audit merangkap Anggota, dan terakhir Tirta Segara dan Firmanzah sebagai Calon Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen.

(T.I029/T007)

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017