Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan anggaran pengerjaan angkutan massal cepat (AMC) jalur utara-selatan senilai Rp2,7 triliun akan didanai APBN.

"Kemarin (8/6) sudah dirapatkan di Kemenhub kalau untuk trem di Surabaya, mereka sudah punya biayanya dari APBN. Untuk tahun ini baru Rp100 miliar. Untuk tahun depan akan lebih banyak lagi anggarannya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat mengelar jumpa pers di ruang kerjanya, Kamis.

Risma mengatakan pihaknya menginginkan proyek trem dikerjakan tahun ini dengan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk jalur utara-selatan.

Menurut dia, untuk pengerjaan proyek trem ini akan dimulai dari Jalan Tunjungan. Untuk tahap pertama rutenya dari Tunjungan menuju Joyoboyo, sementara untuk tahap kedua dari Tunjungan ke Jembatan Merah.

Terkait ini, wali kota sudah mengintruksikan kepada dinas terkait untuk melakukan pengukuran mulai Kamis (8/6) pagi. Selain itu, lanjut dia, Pemkot Surabaya juga masih harus bertemu dengan PT KAI untuk membahas pembangunan depo di Joyoboyo.

Pemkot juga sudah mengantisipasi dampak dari pengerjaan proyek trem di Tunjungan, utamanya untuk kelancaran arus lalu lintas. Hal ini dikarenakan ketika pengerjaan proyek trem dimulai ruas jalan yang biasanya empat ruas tentunya akan berkurang.

"Jadi nanti kalau di Tunjungan dikerjakan, jalurnya kan akan berkurang, itu kita pindah ke Simpang Dukuh. Kami sudah bebaskan yang di jalan Simpang Dukuh untuk pelebaran jalan. Besok (9/6) pagi akan dibongkar bangunan yang dibebaskan," ujarnya.

Sementara untuk yang arah timur-barat, wali kota menyampaikan moda yang dikembangkan adalah LRT (Light Rail Transit). Untuk rute timur-barat ini lebih panjang dari yang rute trem utara-selatan.

Untuk pengerjaan LRT ini, wali kota menyebut akan membuat usulan untuk kerja sama dengan Pemerintah Badan Usaha (KPBU). "Yang kami ikutkan KPBU itu yang timur-barat. Kami proses dulu sambil menunggu sampai mana yang akan dikerjakan Kemenhub. Tapi sudah ada anggarannya," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017