Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Masjid Istiqlal menolak penggunaan lokasi tempat ibadah tersebut sebagai pusat pelaksanaan Aksi Bela Ulama 9 Juni (ABU 96).

"Istiqlal belum memberi izin karena kami juga punya agenda habis shalat Jumat hari ini," kata Kepala Bagian Protokol dan Humas Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abd Salam saat dikonfirmasi dari Jakarta, Jumat.

Menurut dia, pengurus Istiqlal sudah mengagendakan sejumlah kegiatan Ramadhan bahkan sejumlah kegiatan pelaksanaan telah diselenggarakan beberapa hari sebelum datangnya bulan puasa.

Dia mengatakan sejumlah agenda terjadwal di Istiqlal tergolong padat untuk menyemarakkan Ramadhan seperti bazaar, kajian keagamaan, tadarus, tarawih, pesantren kilat dan kegiatan lainnya.

Tidak adanya ijin untuk pelaksanaan ABU 96 di Istiqlal itu sendiri merujuk surat resmi yang ditandatangani Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) Rusli Effendi.

Dalam surat bertanggal 6 Juni 2017, Rusli mengatakan pihaknya tidak dapat mempertimbangkan pelaksanaan ABU 96 di Istiqlal.

Alasannya, kata dia, terdapat kegiatan rutin Masjid Istiqlal setelah shalat Jumat.

Sebelumnya pada 4 Juni 2017, Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri Idrus Sambo menyampaikan surat kepada BPPMI untuk pemberitahuan menggunakan masjid terbesar Asia Tenggara tersebut untuk pelaksanaan ABU 96.

ABU 96 sendiri sebelumnya merencanakan dilaksanakan untuk konsolidasi massa untuk membela ulama dan aktivis yang dikriminalisasi pasca-Aksi Bela Islam.

Kegiatan tersebut menjadwalkan pusat kegiatan diadakan di Masjid Istiqlal diawali shalat Jumat bersama hingga shalat Tarawih. 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017