Sentimen domestik itu diharapkan mampu menopang rupiah ke depannya."
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat sore, bergerak melemah lima poin menjadi Rp13.303 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.298 per dolar Amerika Serikat (AS).

"Meski hanya melemah tipis namun, laju rupiah masih berada dalam area negatif sehingga perlu diwaspadai jika nantinya masih dimungkinkan terjadi pelemahan lanjutan," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan bahwa hasil pemungutan suara pemilihan anggota parlemen Inggris sedang menjadi perhatian pasar. Diharapkan kemenangan partai konservatif demi kelancaran negosiasi proses Brexit dengan pihak Uni Eropa (UE).

"Belum selesai masalah terkait kisruh di Timur Tengah, kali ini pasar dipengaruhi oleh pemilu di Inggris, situasi itu membuat laju rupiah kembali mengalami pelemahan," katanya.

Ia mengharapkan data ekonomi nasional seperti penjualan ritel dan cadangan devisa yang positif dapat mendorong nilai tukar rupiah kembali ke area positif.

Bank Indonesia mencatat Indeks Penjualan Riil (IPR) hasil Survei Penjualan Eceran pada April 2017 tercatat 206,5 atau tumbuh stabil sebesar 4,2 persen (yoy) dibandingkan hasil survei Maret 2017.

Sementara itu, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Mei 2017 sebesar 124,95 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi akhir April 2017 yang sebesar 123,25 miliar dolar AS.

"Sentimen domestik itu diharapkan mampu menopang rupiah ke depannya," katanya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Jumat mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat ke posisi Rp13.292 dibandingkan hari sebelumnya (Kamis, 8/6) senilai Rp13.316 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017