Moskow, Rusia (ANTARA News) - Rusia bisa menyita properti diplomatik AS di Moskow dan mempersulit kegiatan sekolah Anglo-Amerika, kecuali Washington menyerahkan kembali dua kompleks diplomatik Rusia di AS sebelum Juli, demikian dilaporkan surat kabar The Daily Kommersant, Jumat.

Pada Desember lalu, Presiden AS Barrack Obama ketika itu memerintahkan pengusiran terhadap 35 orang Rusia karena keterlibatannya meretas Pemilu AS tahun lalu, namun dengan tegas Moskow menyangkal tuduhan tersebut.

Pihak berwenang AS kemudian menyita dua kompleks diplomatik Rusia, satu di Maryland dan lainnya di Long Island pada waktu yang bersamaan.

Moskow tidak melakukan perlawanan, hanya mengatakan akan menunggu untuk melihat jika hubungan diplomatik akan membaik di bawah Presiden AS baru, Donald Trump.

Surat Kabar Kommersant mengutip sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya mewartakan, pada Jumat Moskow menginginkan kompleks tersebut kembali sebelum pertemuan di G20 di Jerman pada Juli mendatang antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Trump.

Jika hal tersebut tidak terjadi, surat kabar tersebut menyebutkan dalam kutipan sumbernya, Rusia bisa membalas dengan merebut dacha atau pondok liburan diplomatik AS di Serebryany Bor di barat laut Moskow, dan gudang diplomatik AS di Moskow.

Juga dikatakan bahwa pihak berwenang Rusia juga bisa mempersulit kegiatan belajar di sekolah Anglo-Amerika Moskow dengan mengubah status legalnya.

Juru bicara Kemenlu Rusia, Maria Zakharova mengatakan pada Kamis lalu bahwa Moskow masih menunggu kembalinya kompleks mereka di AS dan dapat membalas tindakan AS jika hal tersebut tidak terjadi, demikian Reuters.

(Uu.SYS/A032)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017