Kan, ada sensor atau dengan sistem penggeledahan barang bawaan penonton."
Cikarang (ANTARA News) - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyayangkan aksi suporter yang menyalakan kembang api dan membunyikan peluit pada laga uji coba tim Indonesia muda melawan Singapura U-16.

"Pertandingan itu berlangsung pada Kamis (8/6) pukul 20.30 WIB di Stadion Wibawa Mukti, Jababeka, dengan hasil akhir 4-0 untuk Indonesia," kata Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat.

Adanya aksi suporter itu, menurut dia, tentunya dapat menyebabkan pecahnya konsentrasi pemain Indonesia maupun Singapura.

Dalam menyikapi masalah ini, ia menilai, seharusnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi maupun kepolisian setempat segera mengatasinya.

"Untuk antisipasi itu dapat dilakukan dengan berbagai cara. Kan, ada sensor atau dengan sistem penggeledahan barang bawaan penonton," katanya.

Selain itu, ia juga meminta kepada Pemkab Bekasi untuk melakukan pengamanan selama pertandingan berlangsung karena masih ada beberapa penonton yang turun dari podium dan memasuki tepi area pertandingan.

Ia mengemukakan dalam pertandingan uji coba pada Kamis (8/6) pukul 20.30 WIB, pemain Indonesia muda dirasa sudah siap bertanding dalam turnamen tingkat internasional (Asia).

Namun, ia menilai, dalam pertandingan ujicoba itu, sebenarnya masih banyak catatan dalam mengatur ritme permainan.

Hal itu, dinilainya, pemain Indonesia Muda U-16 saat pertandingan uji coba lebih banyak memfokuskan pada lini sayap kanan lawan, sehingga membuat sisi pertahanan dan tengah menjadi tidak seimbang.

Selain itu, ia mengemukakan, pada babak pertama terlihat sisi pertahanan Indonesia U-16 kosong. Tentu saja kelalaian tersebut dapat membahayakan atau bisa terjadi gol bila pemain Singapura bisa membaca strategi.

Untuk itu, dikatakannya, perlunya koordinasi bersama dan latihan yang sesuai agar tidak terjadi kesalahan pada saat bertanding. Tetapi pada Sabtu (10/6), Indonesia Muda akan kembali bertanding melawan Tim pelajar.

Edy menjelaskan dalam aksi suporter itu meminta Pemkab Bekasi dan Polres Metro Bekasi untuk melakukan pengamanan baik di dalam maupun keluar.

Oleh karena, dikemukakannya, hal itu sebagai bentuk upaya antisipasi lanjutan guna lebih memaksimalkan kinerja dalam menjalankan tugasnya.

Selain itu, meminta pemerintah daerah untuk tidak melakukan aksi berjalan pada area stadion, dikarenakan dapat mengundang aksi-aksi anarkis dari suporter, demikian Edy Rahmayadi.

Pewarta: Mayolus Fajar D.
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017