Memang susah, mungkin karena lidah orang Bantul dan budaya yang lebih gemar makan daging, baik sapi maupun kambing, karena ikan makanannya ada duri, ikan juga kalau tidak dibumbui siapa yang mau."
Bantul (ANTARA News) - Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terus mendorong masyarakat meningkatkan konsumsi ikan karena saat ini masih jauh dari ideal.

"Tingkat konsumsi ikan di Bantul saat ini masih 19 kilogram per kapita per tahun, padahal idealnya 35 kg per kapita per tahun, karena itu konsumsi ikan ini yang terus kita genjot," kata Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan Bantul Pulung Haryadi di Bantul, Sabtu.

Ia mengatakan upaya untuk mendorong peningkatan konsumsi ikan di masyarakat dengan terus mengampanyekan gemar makan ikan di setiap pertemuan dengan masyarakat, baik melalui lomba masak makanan olahan ikan maupun sosialisasi.

"Kampanye gemar makan ikan terus dilakukan, tetapi meskipun tidak banyak pengaruhnya, namun paling tidak mengenalkan makanan ikan kepada masyarakat," kata Pulung.

Menurut dia, masih rendahnya tingkat konsumsi ikan warga Bantul karena beberapa faktor, di antaranya kebiasaan masyarakat yang sudah lebih sering mengonsumsi daging sehingga tidak mudah beralih ke pangan ikan-ikanan.

"Memang susah, mungkin karena lidah orang Bantul dan budaya yang lebih gemar makan daging, baik sapi maupun kambing, karena ikan makanannya ada duri, ikan juga kalau tidak dibumbui siapa yang mau," katanya.

Padahal, kata dia, dari segi harga, ikan lebih murah dibandingkan dengan daging sapi maupun kambing, sedangkan protein pada makanan ikan lebih tinggi.

"Masyarakat kita itu senangnya cenderung ke daging," katanya.

Pulung mengatakan dalam upaya mendorong peningkatan konsumsi ikan, tentunya juga diimbangi dengan produksi ikan, di antaranya dengan program pemanfaatan lahan pekarangan rumah warga untuk kegiatan budi daya ikan air tawar.

"Kemudian produksi ikan tangkap, rencananya kita juga ada penambahan kapal ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), sehingga nanti hasil tangkapan bisa dipasarkan di wilayah Bantul," katanya.

Pewarta: Heri Sidik
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017