Dubai, Uni Emirat Arab (ANTARA News) - Menteri Negara Uni Emirat Arab pada Sabtu (10/6) menulis di akun Twitter bahwa sanksi atas Qatar bertujuan mendesak Doha "berhenti mendukung dan mendanai ekstremisme serta terorisme".

Pernyataan dari Anwar Mohammed Gargash, Menteri Negara Urusan Luar Negeri UEA, termasuk di antara serangkaian tweet mengenai pertikaian diplomatik antara UEA, plus satu kelompok negara Arab pimpinan Arab Saudi dan Qatar, lapor Xinhua .

UEA, bersama Arab Saudi, Bahrain dan Mesir, Senin (5/6), memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, dengan tuduhan Doha mendukung dan mendanai "terorisme" serta mencampuri urusan dalam negeri mereka.

Gargash kembali menyampaikan tuntutan koalisi pan-Arab tersebut bagi penyelesaian politik untu krisis yang berkecamuk di Teluk --yang telah mengganggu penerbangan sipil regional dan meningkatkan risiko geopolitik.

"Diplomasi adalah satu-satunya cara untuk memaju," kata Gargash di akun Twitternya.

Koalisi pimpinan Arab Saudi melawan Qatar, yang kaya akan gas, bertambah jadi sembilan negara pada Sabtu (10/6), ketika Niger pada Sabtu pagi menyatakan negara Afrika itu akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Doha.

Pada Jumat (9/6), Uni Emirat Arab mengatakan Qatar harus mengakui kekhawatiran terhadap dukungan negara itu terhadap ekstremisme, dan memeriksa kembali kebijakan kawasannya, kata Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Amerika Serikat .

"Uni Emirat Arab menyambut kepemimpinan Presiden (AS Donald) Trump, yang menantang dukungan Qatar yang mengganggu atas ekstremisme. Langkah selanjutnya bagi Qatar adalah mengakui kekhawatiran dan bertekad memeriksa ulang kebijakan kawasannya," kata Duta Besar Yousef Al Otaiba dalam satu pernyataan yang disiarkan media massa.

"Ini akan memberikan dasar penting untuk pembahasan apapun," Al Otaiba menambahkan.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Qatar Syeihk Mohammed bin Abdulrahman ath-Thani mengatakan Qatar tidak siap untuk mengubah kebijakan luar negerinya guna menyelesaikan perselisihan dengan negara lain Teluk Arab dan tak akan pernah berkompromi.

Qatar, katanya, akan menghormati perjanjian gas LPG yang telah ditandatangani dengan UEA kendati terjadi pemutusan hubungan dengan Doha, kata dia.  (Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017