Paris (ANTARA News) - Raja lapangan tanah liat Rafael Nadal kembali merebut tahta di Roland Garros setelah dua tahun absen, dengan kemenangan meyakinkan 6-2, 6-3, 6-1 atas petenis Swiss Stan Wawrinka untuk melengkapi "La Decima", Minggu waktu setempat.

Petenis 31 tahun ini mengubah juara 2015 itu menjadi "samsak hidup" hanya dalam waktu dua jam.

Gelar Grand Slam kesepuluhnya bisa disebut sebagai salah satu penampilan paling impresif dari ke-15 gelar yang pernah diraihnya, sebab dtiga tahun penuh cedera. Nadal tak sekali kehilangan set pun dan hanya kalah 35 game dari tujuh pertandingan. Hanya Bjorn Borg, yang kalah 32 game pada perjalanannya meraih gelar 1978.

Setelah menaklukkan peringkat satu dunia Andy Murray pada semifinal, Wawrinka masuk lapangan dengan kepercayaan diri penuh. Pada usia 32 tahun, ia berusaha menjadi juara Prancis Terbuka paling tua sejak Andres Gimeno pada 1972.

Namun Si "Stanimal" tidak berdaya ketika Nadal mengubah partai final menjadi ajang supremasinya di lapangan tanah liat yang sudah dia taklukkan dengan rekor 79-2.

Wawrinka, yang menghabiskan hampir lima jam lebih di lapangan dibanding Nadal untuk mencapai final, terlihat kurang luwes meski sempat tampil lebih baik pada game ketiga ketika Nadal terpaksa menyelamatkan break point.

Nadal tampil tanpa kenal ampun dengan menggempur Wawrinka di baseline sampa-sampai penonton berdecak kagum dan mendapatkan tepuk tangan dari Wawrinka.

Media sosial seketika heboh saat semifinalis tunggal putri Tima Bacsinszky mencuit "OMG!"

Wawrinka semakin kesulitan mengatasi Nadal dan frustrasinya memuncak ketika petenis Spanyol itu mendekati keunggulan dua set. Stan membanting raketnya setelah gagal melepaskan pukulan forehand, demikian Reuters.

(H-RF/I015)



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017