Jakarta (ANTARA News) -  Seif al-Islam, putra kedua mendiang  pemimpin Libya Muamar Kadhafi, kabarnya telah dibebaskan di Libya setelah sekitar lima tahun ditawan.

Brigade Abu Bakr al-Sadiq, milisi yang menguasai kota Zintan di Libya barat, menyebut Seif al-Islam telah dibebaskan Jumat malam, di bawah amnesti yang diberikan parlemen penguasa bagian timur Libya, berkaitan dengan Ramadan.

"Dia kini bebas dan telah meninggalkan kota Zintan," kata milisi ini dalam laman Facebook-nya seperti dikutip AFP.

Tak ada yang bisa mengonfirmasi pembebasan Seif al-Islam, namun jika benar maka hal itu akan makin mentidakstabilkan negara yang sudah dikerat-kerat dengan perpecahan dan kekerasan itu.

Seif al-Islam ditahan di Zintan sejak November 2011, beberapa hari setelah ayahnya dibunuh oleh pemberontak dukungan NATO yang mengakhiri kekuasaannya.

Milisi Zintan yang menentang pemerintah dukungan PBB yang berpusat di Tripoli, menolak menyerahkan Seif al-Islam kepada pihak berwenang kendati menghadapi banyak kasus.

Di antaranya adalah surat perintah penangkapan Seif al-Islam yang dikeluarkan Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan berkaitan dengan penindasan gerakan anti-Khadafi.

Pengacara Seif al-Islam, Karim Khan, hanya menjawab "Untuk sementara ini saya tak bisa mengonfirmasi atau membantah hal apa pun," ketika ditanyai kebenaran pembebasan Seif al-Islam.

Sebelum ini laporan pembebasan Seif al-Islam selalu terbukti tidak benar.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017