Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perindustrian merancang Program Bio Degradable Plastic atau teknologi plastik terurai untuk didiseminasikan di dalam maupun luar negeri bersama UNIDO (United Nations Industrial Development Organization).

"Ini merupakan on top program yang memanfaatkan teknologi dari dalam negeri. Program ini didukung Dirjen UNIDO Li Yong," kata Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian Harjanto di Jakarta, Senin.

Harjanto mengatakan, program tersebut akan menambah daftar program yang sedang dikerja samakan antara Indonesia dan UNIDO, di mana sebelumnya kedua belah pihak menandatangani 13 proyek kerja sama yang tertuang dalam Unido-Indonesia Country Programme (ICP) 2016-2020.

"On top program ini diinisiasi saat Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menghadiri One on One Meeting dengan Dirjen UNIDO Li Yong di sela-sela Global Manufacturing and Industrialisation Summit (GMIS) 2017 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab," jelas Harjanto.

Menurut Harjanto, kedua pihak sedang merancang program yang bertujuan menciptakan pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan tersebut, untuk kemudian dapat segera diimplementasikan.

Sementara itu, dari 13 program yang ditandatangani, 5 di antaranya sudah mendapatkan aliran dana dan sedang berjalan, di mana kelima program tersebut yakni SMART-Fish di Indonesia dan Mempromosikan Efisiensi Energi pada Industri.

Selain itu, Program Pengenalan Sistem Pengelolaan dan Pembuangan yang Ramah Lingkungan untuk Limbah, Jaringan nasional untuk pelaksanaan produksi yang efisien dan efisien dan Energi Terbarukan.

"Lima yang sudah, total fundingnya sebesar 17,48 juta dollar AS. Masih butuh 22,293 juta dollar AS untuk delapan sisanya," ujar Harjanto

Menurut Harjanto, UNIDO menyampaikan bahwa jika Indonesia setuju, pendanaan untuk delapan program tersebut bisa didapat dari Bank Dunia.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017