Saat ini, ada sejumlah golongan yang ingin menguasai bangsa dan negara. Karena itu, mulai sekarang mari bersama tingkatkan nasionalisme terhadap NKRI."
Samarinda (ANTARA News) - Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid meminta masyarakat khususnya warga Kalimantan Timur untuk meningkatkan nasionalisme terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Saat ini, ada sejumlah golongan yang ingin menguasai bangsa dan negara. Karena itu, mulai sekarang mari bersama tingkatkan nasionalisme terhadap NKRI," kata Sinta Nuriyah saat Sahur Bersama dalam rangka Safari Ramadhan 1438 Hijriah di Samarinda, Senin.

Menurut istri Presiden keenam Indonesia Abdurrahman Wahid itu, banyak cara membangun nasionalisme, di antaranya dengan meningkatkan tali silaturrahmi antarsesama, menjaga keutuhan negara, hingga membangun kerukunan antarumat beragama.

"Kaltim ini masyarakatnya beragam suku, agama, ras, tetapi kehidupannya aman dan damai. Saya berharap melalui silaturrahim seperti ini, Kaltim akan lebih sejahtera dalam keberagaman," tutur Sinta Nuriyah.

Shinta Nuriyah juga mengingatkan para pemimpin daerah agar mau berbaur bersama masyarakat dengan berbagai cara.

"Masyarakat harus didengar dan dilihat langsung kondisinya, agar pemimpin bisa merumuskan program yang baik dalam pembangunan menuju kesejahteraan yang lebih merata. Di bulan Ramadan misalnya, pemimpin bisa lebih sering melakukan sahur dan berbuka bersama dengan masyarakat," terangnya.

"Setiap Ramadhan, saya sering sahur bersama mbok-mbok bakul di tengah pasar ataupun para kuli bangunan di bawah kolong jembatan. Saya juga biasa sahur dengan para pengamen dan kelompok-kelompok masyarakat termajinalkan," tutur Sinta yang mengaku program sahur bersama itu sudah dirintis sejak 17 tahun lalu, ketika ia masih mendampingi almarhum Gus Dur sebagai presiden.

Selain mengingatkan para pemimpin, Sinta Nuriyah juga memberi apresiasi atas kedamaian yang tercipta sangat baik di Kaltim.

Di Kaltim tambahnya, kerukunan dan toleransi dalam melaksanakan ibadah agama berjalan baik dengan saling menghormati, saling mengasihi.

"Sikap yang baik itu melahirkan persatuan dan kesatuan yang kokoh. Selain toleransi, hal yang juga perlu dijaga adalah kebhinekaan, karena biarpun kita berbeda suku, agama, bahasa serta kebudayaan, tetapi perbedaan itu akan menjadi pemersatu antara satu dengan lainnya dan itu sudah diakui oleh seluruh bangsa di dunia," jelas Sinta Nuriyah.

Ia juga mengimbau masyarakat Kaltim tetap menjaga kerukunan beragama.

"Kehidupan umat beragama di Kaltim berlangsung dengan baik, di mana semua pemeluk agama dapat menjalankan ibadah dan kewajiban-kewajiban agamanya dengan aman dan damai, tanpa gangguan dari pihak lain yang tidak bertanggung jawab," tutur Sinta Nuriyah.

Sementara itu, Sekretaris Provinsi Kaltim Rusmadi menyatakan kondusivitas di daerah itu terbangun berkat peran para tokoh masyarakat untuk meredam setiap kemungkinan potensi perpecahan di tengah umat dan masyarakat.

"Kita sudah mendapat petuah dari mantan ibu negara, bahwa kita harus mengutamakan harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Silaturrahim harus terus kita jalin antarsesama," katanya.

"Hingga saat ini, Kaltim dinilai sebagai provinsi yang kehidupan umat beragamanya damai, tentram dan selalu harmoni. Karena itu, kami memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada para tokoh yang aktif dalam berbagai forum yang ada di daerah ini sehingga mampu membantu pemerintah menciptakan suasana yang kondusif penuh harmoni," terang Rusmadi.

Pada Safari Ramadhan tersebut, Sinta Nuriyah memberikan bantuan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama serta pemberian santunan anak yatim warga Nahdlatul Ulama (NU) di Samarinda dari Sekprov Kaltim.

Pewarta: Amirullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017