Jakarta (ANTARA News) - Penulis dan ilustrator Wahyu Aditya mengatakan SMA HelloMotion yang baru didirikannya memiliki konsep dan pendekatan baru, yakni menggabungkan kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan kombinasi empat materi belajar berkonsep edukasi "design thinking".

Siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Senin, menyebutkan, kombinasi empat materi belajar tersebut meliputi "Visual Design", "Academic Subject", Budi Pekerti dan "21st Century Skills".

"Design Thinking" adalah suatu metoda berpikir yang mengadopsi cara seorang desainer memikirkan dan mengerjakan proses kreatifnya dalam mendesain sesuatu.

SMA HelloMotion berusaha menjadi miniatur kecil kehidupan kreatif yang di dalamnya kolaborasi "design thinking" hingga "customer orientation" menjadi hal yang wajib dipelajari.

Menurut Wahyu Aditya, SMA ini dibangun untuk memberi ruang sebesar-besarnya bagi siswa beraktivitas membuat karya visual.

"Kecakapan komunikasi visual ini akan membiasakan siswa berpikir kreatif dan menjadi complex problem solver sebagai kebutuhan karier abad 21," ujarnya.

Dengan dibuatnya sekolah sebagai miniatur dunia kreatif, anak-anak diharapkan makin semangat untuk belajar.

"Kira-kira guru bisa berkata seperti ini; Anak-anak, setelah kita belajar ekonomi, kita lanjutkan dengan membuat projek animasi tentang infografis mata uang dunia," kata Wahyu Aditya.

SMA HelloMotion, lanjut dia, hadir untuk menciptakan kembali sekolah yang tidak hanya mengedepankan aspek akademik semata, melainkan membekali siswanya bagaimana belajar dengan konsep "design thinking".

Siswa dituntut untuk mampu menyelesaikan masalah yang ada di lingkungan sekitar mereka dengan akal, jiwa dan rasa (pendekatan estetika).

"Karena sejatinya manusia bukanlah robot pintar tak berjiwa dan tidak memiliki rasa. Melalui sentuhan rasa maka hasil yang diperoleh dapat bukan saja lebih bersifat humanis, melainkan juga kreatif," kata Wahyu Aditya.

Sementara itu, Mika, salah satu siswa yang sudah mendaftar di SAMA HelloMotion menyatakan bahwa sekolah ini memiliki konsep yang menarik bagi masa depannya. Hal itulah yang membuat dia mantap untuk melanjutkan sekolah di SMA HelloMotion mulai 2017 ini.

Allan Schneitz, praktisi pendidikan asal Finlandia memaparkan tentang skill yang paling dibutuhkan di masa depan yaitu Communication (komunikasi), Collaboration (kolaborasi), Critical Thinking (berpikir kritis), dan Creativity (kreativitas) atau dapat disingkat dengan 4C.

"Yang terpenting adalah bagaimana cara menanamkan skill tersebut" katanya.

Allan juga yakin bahwa suatu saat pendidikan Indonesia dapat menjadi percontohan dan dengan melihat konsep yang ditanamkan oleh SMA HelloMotion.

Seniman yang juga putri rocker Ikang Fawzi, Chikita Fawzi, ketika diminta komentarnya mengenai SMA HelloMotion menyatakan kegembiraannya atas berdirinya SMA HelloMotion karena seorang anak yang diajarkan sesuai dengan kecerdasannya akan lebih bermanfaat.

Chikita mencontohkan seperti ikan yang diajarkan untuk berenang akan lebih memberi manfaat dibandingkan jika ia diajarkan untuk memanjat pohon.

"Sangat baik jika pendidikan dimulai sejak dini, terlebih anak-anak pada abad ini sudah sangat akrab dengan teknologi. Seni dicampur teknologi itu punya future yang bagus," ujar seniman muda yang pernah terlibat dalam pembuatan film animasi asal negeri Jiran Malaysia, Upin Ipin. 

Pewarta: Arief Mujayatno
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2017