Jakarta (ANTARA News) - Ketua Tim Persiapan Penyelenggaraan Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (IMF-WB) 2018 Luhut Binsar Panjaitan mengatakan sebanyak 3.000 kegiatan dalam berbagai topik telah disiapkan dalam pertemuan yang berlangsung di Nusa Dua, Bali pada Oktober 2018 itu.

"Ada 3.000 pertemuan untuk membicarakan berbagai macam topik," kata Luhut setelah rapat koordinasi membahas persiapan pertemuan tahunan IMF-WB 2018 di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan seluruh konsep dari kegiatan tersebut sedang dimatangkan, karena pertemuan ini akan dihadiri oleh sebanyak 15.000 orang yang terdiri atas delegasi pimpinan dan staf IMF-WB, pelaku utama sektor keuangan, akademisi, CSO/NGO, pers dan pengawas.

Selain itu, ia memastikan ajang tahunan yang dihadiri para Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara anggota IMF-WB ini akan dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mempromosikan keindahan daerah tujuan pariwisata kepada para peserta pertemuan.

"Kita akan mengatur para peserta yang membawa pasangan dan keluarga, karena setelah mengikuti sidang mereka bisa berkunjung ke tujuan wisata. Untuk itu, ada beberapa tujuan wisata yang infrastrukturnya dipercepat," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan persiapan untuk menangani 3000 kegiatan secara simultan dalam pertemuan tersebut terus dilakukan karena jumlah delegasi yang hadir sangat banyak yaitu mencapai 15.000 orang dan berlangsung selama enam hari yaitu mulai 8-14 Oktober 2018.

"Kita melihat seluruh aspek, tidak hanya inti pertemuan tapi side event yang mencapai 3000. Ini kerja luar biasa yang membutuhkan koordinasi yang detail di semua level," kata Sri Mulyani yang mendapatkan mandat untuk berkoordinasi dengan panitia Bank Dunia.

Sri Mulyani mengatakan penyelenggaran pertemuan tahunan ini juga menjadi momen yang tepat untuk mempresentasikan kemajuan Indonesia dalam berbagai aspek, termasuk pariwisata, sehingga perhelatan akbar ini diharapkan bisa menjadi cerita sukses Indonesia di dunia internasional.

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menambahkan dalam forum ini Indonesia harus memanfaatkan perhatian dunia dan kehadiran pelaku utama ekonomi dunia, untuk mempromosikan pencapaian dalam reformasi dan demokrasi, ketahanan nasional serta kemajuan ekonomi pasca krisis Asia.

"Indonesia juga harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen dalam pembahasan isu global, serta promosi berbagai potensi Indonesia seperti industri, perdagangan, pariwisata dan budaya," kata Agus yang mendapatkan mandat untuk berkoordinasi dengan panitia IMF.

Rapat koordinasi ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan yang terlibat dalam penyelenggaraan pertemuan tahunan tersebut diiantaranya Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto, Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto.

Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018 merupakan ajang untuk mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta rekomendasi kebijakan IMF-WB. Menurut rencana, Presiden Republik Indonesia dijadwalkan untuk hadir dan memberikan sambutan di hadapan seluruh peserta.

Rangkaian kegiatan utama Pertemuan Tahunan IMF-WB 2018, terdiri atas tiga pertemuan utama yaitu IMF-WB Plenary Session, International Monetary and Financial Commitee (IMFC), dan World Bank Development Committee (DC).

IMF-WB Plenary Session merupakan pertemuan puncak yang diikuti oleh seluruh pimpinan delegasi serta seluruh pimpinan manajemen IMF dan Bank Dunia.

Sementara itu, IMFC akan diikuti oleh para Gubernur Bank Sentral yang mewakili negara di beberapa kawasan dan World Bank Development Committee (DC) akan diikuti oleh Menteri Keuangan anggota Bank Dunia.

IMFC beranggotakan 24 Gubernur Bank Sentral yang mewakili seluruh anggota IMF dan memiliki tugas untuk memberikan masukan mengenai berbagai isu yang mempengaruhi perekonomian global serta memberikan arahan program kerja IMF ke depan.

Sementara itu, DC beranggotakan 24 Menteri Keuangan yang mewakili seluruh anggota IMF dan Bank Dunia memiliki tugas untuk memberikan masukan kepada Dewan Gubernur IMF dan Bank Dunia mengenai isu perkembangan ekonomi di negara-negara berkembang.

Menteri Keuangan Republik Indonesia sebagai ketua DC akan memimpin sidang yang dihadiri oleh para Menteri Keuangan yang mewakili 189 negara, para Direktur Eksekutif dan manajemen senior IMF-WB. Sedangkan Gubernur Bank Indonesia akan mewakili 13 negara South East Asia Voting Group (SEAVG) dalam pertemuan IMFC.

Selain tiga pertemuan utama, akan dilaksanakan pertemuan resmi antar anggota negara G7, G20, G24, BRICS, pertemuan bilateral dan multilateral serta berbagai seminar ekonomi dan keuangan yang diselenggarakan oleh lembaga keuangan terkemuka lainnya.

Sebelum dan sesudah pelaksanaan agenda utama dan agenda resmi lainnya, juga dilaksanakan serangkaian pertemuan untuk membahas berbagai topik terkait perkembangan sosial dan isu lainnya (di luar sektor keuangan dan ekonomi) seperti kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, perubahan iklim, isu kesehatan, dan isu di bidang kepemudaan.

Indonesia juga telah menyusun program "Voyage to Indonesia" (VTI) yang dilakukan sejak 2016 hingga penyelenggaraan pertemuan pada 2018 sebagai kegiatan promosi.

Pewarta: Satyagraha
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017