Nairobi (ANTARA News) - Sekitar 15 orang hilang setelah sebuah bangunan tujuh lantai runtuh di daerah permukiman di Ibu kota Kenya, Nairobi, kata petugas layanan penyelamatan pada Selasa.

Sementara itu, pihak berwenang mengatakan bahwa mereka telah memperingatkan penghuni bangunan tersebut untuk pergi sebelum peristiwa itu terjadi.

Fotografer Reuters di tempat kejadian - di Nairobi timur, pinggiran kota yang dikenal sebagai Pipeline - melihat setumpuk bagian beton yang rusak dan logam yang bengkok. Sebuah ekskavator bergerak menyingkirkan reruntuhan.

Insiden tersebut terjadi pada Senin malam.

Pejabat setempat mengatakan bahwa para penghuni sebelumnya telah diminta untuk meninggalkan bangunan ketika mengalami retak.

"Pada dasarnya ini adalah bencana. sebuah seruan evakuasi terdengar. Beberapa orang telah dievakuasi tapi mungkin masih ada beberapa orang yang tertinggal dalam reruntuhan," kata Pius Masai, wakil direktur satuan Manajemen Bencana Nasional, mengatakan kepada Reuters di lokasi kejadian.

Japheth Koome, komandan polisi daerah Nairobi, mengatakan bahwa sebuah regu khusus dari Pasukan Pertahanan Kenya telah dikerahkan untuk membantu operasi penyelamatan.

Kenya telah mengalami tragedi serupa di masa lalu. Sebanyak 49 orang tewas pada pertengahan tahun lalu saat sebuah bangunan ambruk ketika hujan deras di malam hari, demikian Reuters melaporkan.

(Uu.Aulia/KR-AMQ)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017