Saya juga telah sampaikan agar kerja sama kedua negara di bidang kelautan ini dapat dipertegas lagi ..."
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Norwegia dalam Sidang Komisi Bersama (SKB) untuk Kerja Sama Bilateral RI-Norwegia ke-3 di Oslo sepakat untuk memperkuat kemitraan strategis di berbagai bidang, seperti disampaikan dalam keterangan pers yang dilansir laman resmi Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Selasa.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menlu Norwegia Borge Brende yang memimpin SKB itu bertekad memperkuat kerja sama bilateral RI-Norwegia dengan memprioritaskan beberapa bidang kerja sama, antara lain di bidang perubahan iklim, kehutanan, perikanan dan kelautan, energi serta dialog hak asasi manusia.

Menlu Retno mengatakan, kerja sama dua negara di bidang perubahan iklim dan kehutanan diperkuat dengan adanya kerjasama dalam konteks Reduction of Emission from Deforestation and Forest Degradation (REDD+).

Pada 2016 Pemerintah Norwegia telah menyampaikan dukungan dan kontribusi untuk pemulihan lahan gambut Indonesia serta implementasi fase ke-2 kerja sama REDD+ RI-Norwegia, dengan total nilai hibah sebesar satu miliar dolar AS.

Di bidang kerja sama kelautan, Indonesia menyampaikan apresiasi atas dukungan Norwegia terhadap upaya Indonesia untuk memerangi aksi penangkapan ikan secara ilegal (IUU Fishing) serta upaya untuk memasukkan aksi tersebut sebagai bentuk kejahatan lintas batas (transnational organized crime).

"Pada pertemuan juga telah saya sampaikan undangan resmi Pemerintah RI kepada Pemerintah Norwegia untuk menghadiri Ocean Conference 2018 di Indonesia," tutur Menlu Retno.

Indonesia akan menjadi tuan rumah Ocean Conference 2018 yaitu sebuah forum yang memfokuskan kerja sama di bidang kelautan, khususnya penanggulangan polusi laut, perubahan cuaca, perlindungan wilayah laut serta perikanan.

"Saya juga telah sampaikan agar kerja sama kedua negara di bidang kelautan ini dapat dipertegas lagi dalam satu kesepakatan bilateral sebagai kerangka kerja sama seperti manajemen perikanan, budidaya air dan perlindungan lingkungan laut," ujar Retno.

Mengenai kerja sama energi dan energi terbarukan, kedua negara menyambut baik hasil Pertemuan Bilateral ke-8 pada Forum Konsultasi Energi kedua negara. Indonesia menghargai dukungan Norwegia untuk upaya peningkatan produksi minyak dan gas Indonesia melalui teknologi "Increased Oil Recovery" (Peningkatan Perolehan Kembali Minyak).

Kedua Menlu juga sepakat untuk melanjutkan forum dialog khusus di bidang Hak Asasi Manusia (HAM), yang telah diselenggarakan sebanyak 12 kali sejak 2002. Ke depan, dialog HAM antarkedua negara akan dilakukan dua tahun sekali, namun penyelenggaraan dialog itu akan dilakukan beriringan dengan Pertemuan SKB.

Selain itu, kedua Menlu juga membahas sejumlah isu regional dan global, termasuk situasi di Timur Tengah, perkembangan di Eropa dan situasi di Asia Tenggara.

Norwegia sangat menghargai peran yang dimainkan oleh Indonesia dalam menjembatani perbedaan dan menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017