Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku kaget pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto kalah diawal pelaksanaan kejuaraan bulu tangkis bergengsi Indonesia Open 2017 di JCC, Senayan, Jakarta, Selasa.

"Saya kaget atas kekalahan Praveen/Debby, diakan dulu juara All England," kata Menpora Imam Nahrawi di sela pelaksanaan buka bersama dengan NU dan PKB di rumah dinas kompleks Widya Candra, Jakarta.

Menurut dia, dengan adanya kekalahan salah satu pasangan andalan Indonesia ini diharapkan mampu menjadi motivasi lain bagi atlet Indonesia. Apalagi, masih banyak peluang untuk menjadi yang terbaik pada kejuaraan dengan total hadiah satu juta dolar AS itu.

"Kami berharap ada kejutan disini. Kita harus tetap optimistis," kata pria kelahiran Bangkalan, Madura itu.

Pada pertandingan Indonesia Open 2017, pasangan Praveen/Debby yang merupakan unggulan ketujuh harus menyerah dari pasangan asal Denmark, Mathias Christiansen/Sara Thygesen dengan skor 21-15, 19-21 dan 11-21 dalam waktu 59 menit.

"Kami tentu kecewa dengan hasil ini. Kami tentu diharapkan untuk menang. Tapi, kami harus menghadapi kenyataan, apalagi kalah di rumah sendiri," kata Praveen Jordan usai pertandingan.

Meski Praveen/Debby kalah, menpora mengaku masih mempunyai harapan dari pasangan ganda campuran lainnya yaitu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Pasangan andalan Indonesia yang kembali bersatu ini sukses lolos keputaran dua meski harus dengan susah payah.

Pasangan unggulan keenam kejuaraan dengan status super series premier menang atas pasangan Korea Selatan, Kim Dukyoung/Kim Ha Na dengan skor 19-21, 21-19 dan 21-18 dengan waktu 72 menit.

"Semoga Owi/Butet terus melaju. Dia adalah salah satu harapan untuk meraih hasil terbaik di Indonesia Open tahun ini," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Sementara itu, pasangan ganda campuran lainnya yaitu Edy Subaktiar/Gloria Emanulle Widjaya juga harus angkat kaki setelah dikalahkan pasangan asal Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino dengan skor 18-21, 21-13, 17-21 dalam waktu 65 menit.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017