Washington (ANTARA News) – Pionir internet Yahoo menutup operasinya selama dua dekade sebagai perusahaan independen pada Selasa (13/6) dengan merampungkan penjualan aset online inti mereka kepada raksasa telekomunikasi Verizon.

CEO Yahoo Marissa Mayer mengundurkan diri seperti yang sudah diduga, saat Veriozon merampungkan kontrak 4,48 miliar dolar AS (sekitar Rp59,5 triliun) yang mengintegrasikan operasi internet Yahoo dengan sebuah unit baru yang disebut Oath, yang mencakup AOL.

Tim Armstrong, mantan CEO AOL, saat ini memegang gelar yang sama di Oath, sebuah divisi di organisasi Media dan Telematika Verizon.

"Kami akan membangun brand masa depan dengan menggunakan teknologi besar, konten terpercaya dan data berbeda,” ujar Armstrong dalam sebuah pernyataan.

"Kami memiliki brand konsumen yang mendominasi di bidang berita, olahraga, keuangan, teknologi dan hiburan serta gaya hidup ditambah dengan platform teknologi periklanan kami yang unggul di pasar. Sekarang setelah kontrak itu dirampungkan, kami sangat bersemangat untuk menerapkan fokus kami untuk menjadi perusahaan terbaik bagi media konsumen, dan mitra terbaik bagi mitra periklanan, konten dan penerbit."

Oath mencakup sejumlah operasi media digital lainnya termasuk HuffPost, yang sebelumnya dikenal dengan nama Huffington Post, demikian AFP.

(Baca: Kontrak Yahoo-Verizon akan dirampungkan 13 Juni)

Penerjemah: Monalisa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017