Paris (ANTARA News) - Presiden Prancis Emmanuel Macron berharap Prancis mengalami revolusi digital sehingga mereka menjadi negara yang "berpikir dan bergerak seperti startup".

Macron, saat konferensi Viva Technology di Paris, kembali mengulangi ia ingin mereformasi undang-undang perburuhan untuk memberikan kekuatan pengambilanl keputusan bagi perusahaan dan pajak perusahaan yang lebih rendah.

Negara harus bertindak sebagai pendukung, bukan penghalang, bagi para inovator dan enterpreneur, ujarnya dikutip dari Reuters.

Macron ingin membatasi pajak kekayaan yaitu sebatas untuk properti yang membantu bisnis, dan ingin memungut retribusi 30 persen dari pendapatan modal.

"Di mana pun, laki-laki dan perempuan, ingin berinovasi. Prancis di tengah-tengah menjadi negara startup," kata dia.

Startup Prancis menjadi daya tarik, terdapat ekspektasi pendanaan dari perusahaan modal serta pemerintahan ramah bisnis di era Macron.

Macron, yang saat kampanye menjanjikan investasi 10 miliar euro untuk inovasi, mengatakan Prancis hanya perlu menjalankan revolusi teknologi untuk mentransformasi masyarakat di berbaai sektor bisnis.

"Kami akan membuat transformasi ini secepatnya," ujar Macron. "Jangan kamu menunggu karena pesaing kalian tidak menunggu."

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017