Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, ditutup melanjutkan pelemahan sebesar 52,64 poin dipicu sebagian investor yang masih merespons negatif kenaikan suku bunga Amerika Serikat.

IHSG turun 52,64 poin atau 0,91 persen menjadi 5.723,63 poin. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak melemah 9,47 poin atau 0,97 persen menjadi 960,67 poin.

"IHSG melanjutkan pelemahan, faktor The Fed menaikan suku bunga acuan masih menjadi salah satu faktor negatif bagi bursa saham domestik," kata analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta.

Kendati demikian, menurut dia, pelemahan IHSG relatif sesaat mengingat fundamental ekonomi nasional masih kuat. Kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) di level 4,75 persen menunjukkan stabilitas sistem keuangan dan ekonomi yang terjaga.

Ia mengatakan, pelaku pasar saham asing juga mulai melakukan aksi beli. Berdasarkan data BEI, pelaku pasar saham asing membukukan beli bersih sebesar Rp199,21 miliar pada akhir pekan ini (Jumat, 16/6).

"Kondisi ekonomi domestik yang kondusif akan mendorong dana asing masuk," katanya.

Sementara itu tercatat frekuensi perdagangan pada hari ini sebanyak 281.522 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 9,267 miliar lembar saham senilai Rp10,176 triliun. Sebanyak 132 saham naik, 197 saham menurun, dan 104 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 111,44 poin (0,56 persen) ke 19.943,26, indeks Hang Seng menguat 61,15 poin (0,24 persen) ke 25.626,49, dan Straits Times melemah 4,72 poin (0,16 persen) posisi 3.227,60.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017