Jangan lagi menyebarkan kebencian, jangan lagi meributkan soal suku, agama, atau ras."
Bandarlampung (ANTARA News) - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Zulkifli Hasan mengatakan masyarakat sebaiknya fokus meningkatkan kualitas generasi penerus, daripada berlarut-larut mempermasalahkan isu primordial.

"Bapak dan ibu, kalau anaknya mau hebat dikasih satu senjata saja, yaitu ilmu," ujar dia saat menjadi pembicara di depan Persatuan Masyarakat Sadar Hukum Kabupaten Lampung Selatan di GOR Podomoro Candi Mas Natar, Lampung, Jumat.

Mantan Menteri Kehutanan RI itu menuturkan setiap anak yang akan menjadi penerus bangsa, memiliki peluang yang sama untuk sukses.

Namun, kesuksesan itu juga perlu mendapatkan dukungan dari para orang tua, tambah dia.

"Ini makanya, tantangan kita sekarang adalah menyiapkan sekolah bagi anak-anak kita. Walaupun hidup susah anak-anak wajib sekolah," ucap dia.

Selain peningkatan akses terhadap ilmu, Zulkifli juga menilai bahwa salah satu langkah untuk meningkatkan kualitas generasi penerus adalah mengenalkannya dengan dunia wirausaha.

"Untuk menghindari mereka menjadi pelaku kriminal, ajari juga cara berdagang supaya mereka kreatif. Jangan sudah 30 tahun, tidak punya pendapatan, lama-lama dia bisa jadi tukang begal," tutur dia.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga kemudian mengimbau masyarakat untuk meninggalkan perdebatan-perdebatan terkait isu primordialisme. Hal ini agar masyarakat dapat lebih fokus menyiapkan masa depan para generasi penerus.

"Jangan lagi menyebarkan kebencian, jangan lagi meributkan soal suku, agama, atau ras," tuturnya.

"Orang sudah sampai ke bulan, masa sudah 71 tahun merdeka, kita masih ribut soal itu. Mundur kita kalau berantem soal itu terus," ujarnya.

Dalam rangkaian kunjungan kerja tersebut, Zulkifli Hasan juga menyerahkan bantuan berupa mesin pendingin pada Kelompok Budi daya Perikanan Lampung Selatan.

Ia yang didampingi Bupati Lampung Selatan Zainuddin Hasan, juga menyalurkan alat-alat pertanian, yang merupakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan untuk gabungan kelompok tani di kabupaten tersebut.

Pewarta: Agita Tarigan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017