Semarang (ANTARA News) - Bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Lebaran memiliki kenangan unik yang dilaluinya ketika masih remaja.

Ketika berbuka bersama dengan anggota Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Jateng, Senin, ia mengisahkan pengalamannya menjadi tukang ojek semasa masih siswa SMA di Kutoarjo.

Pria kelahiran Kabupaten Karanganyar, Jateng, 28 Oktober 1968 itu mengaku pernah menjalani profesi sebagai tukang ojek setiap menjelang Lebaran dengan menjemput penumpang kereta api yang turun di Stasiun Kutoarjo.

Rumah orangtuanya memang di depan stasiun sehingga mudah bagi diri dan teman-temannya untuk mencari penumpang kereta yang akan melanjutkan perjalanan dari stasiun tersebut.

"Tinggal pinjam sepeda motor saudara, lalu kami mengojek dengan mengambil penumpang kereta yang turun di Stasiun Kutoarjo," kata mantan aktivis mahasiswa UGM Yogyakarta itu.

Menurut dia, sesuatu yang wajar bila menjelang Lebaran orang mencari tambahan penghasilan.

Ia mengisahkan pengalaman tersebut dalam konteks sejumlah warga yang menjual bahan bakar minyak di sepanjang jalan rawan macet dengan harga lebih mahal dibandingkan dengan harga SPBU.

"Daripada kehabisasn bensin tapi tidak bisa membeli," katanya seraya menyebutkan kebiasaan tersebut sebagai sesuatu yang kultural.

Mengenai kesiapan mudik Lebaran 2017, Ganjar optimistis akan lebih baik dibandingkan dengan arus mudik Lebaran 2016 yang diwarnai dengan kemacetan panjang disertai korban jiwa.

Pewarta: Achmad Zaenal M
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017