Temanggung (ANTARA News) - Sejumlah anggota Kepolisian Resor Temanggung, Jawa Tengah menggeledah kembali tempat tinggal terduga teroris AZ di Desa Bonjor, Tretep, Kabupaten Temanggung, Senin.

Kasat Reskrim Polres Temanggung, AKP Dwi Haryadi yang memimpin penggeledahan mengatakan penggeledahan dilakukan kembali karena penggeledahan kemarin termasuk insidentil, setelah dilakukan penangkapan terhadap AZ.

Seperti diwartakan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap terduga teroris berinisial Az setelah keluar dari Masjid Al Falaq di Desa Bonjor, Kecamatan Tretep, Kabupaten Temanggung dan dilanjutkan dengan penggeledahan tempat tinggalnya.

Dalam penggeledahan di tempat tinggal AZ yang diduga terlibat teror di Tuban beberapa waktu silam tersebut, tim Densus 88 menyita sejumlah barang bukti, antara lain dua "laptop" (komputer jinjing), empat "flashdisc", buku-buku masalah agama, dan absen agenda di masjid.

"Penangkapan yang dilanjutkan penggeledahan dengan pertimbangan yang sedemikian rupa sehingga pertimbangan dari tim Densus penggeledahannya belum maksimal, maka kami diperintahkan untuk melakukan penggeledahan kembali barangkali masih ada barang-barang yang diperlukan untuk kepentingan pembuktian," tuturnya.

Penggeledahan yang dilakukan sekitar 45 menit tersebut, polisi tidak menemukan barang bukti baru.

"Setelah kami lakukan penggeledahan kami belum menemukan barang-barang yang diperlukan untuk kepentingan proses pembuktian," ujarnya.

Ia menuturkan dalam penggeledahan ini disaksikan ketua RT setempat maupun Kepala Desa Bonjor.

"Kami masuk melakukan penggeledahan ini telah diizinkan pihak keluarga dan kami dilengkapi surat tugas," katanya.

Ia membantah kabar yang beredar di media sosial bahwa Densus 88 membawa AZ bersama keluarganya, yang benar Densus hanya membawa AZ saja dan seperti diketahui saat ini anak dan istri AZ serta mertuanya masih ada di rumah.

Kakak ipar AZ, Ahmad Taufiq mengatakan keluarga kaget dengan penangkapan AZ kemarin, karena selama ini dia melakukan kegiatan biasa saja, membantu mertuanya bekerja di kebun.

Ia mengatakan AZ kelahiran Poso dan telah tinggal di Bonjor sejak 2011. "Kami kaget dan tidak menyangka AZ dituduh sebagai teroris," ucapnya

Ia berharap kalau adik iparnya tidak bersalah supaya polisi segera mengembalikannya ke keluarga.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017