Jeddah (ANTARA News) - Perdana Menteri Irak Haider al Abadi, Senin (19/6), tiba di Arab Saudi dalam kunjungan yang juga akan membawanya ke Iran dan Kuwait.

Kunjungannya itu dilakukan di tengah gejolak yang terjadi di kawasan Teluk, setelah Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan sekutu lain memutus hubungan dengan Qatar dua pekan lalu.

Mereka menuding Doha mendukung kelompok ekstremis, termasuk beberapa orang yang didukung Iran, "yang ingin merusak kesabilan  wilayah itu."

Kuwait, yang tidak mengikuti negara tetangganya dalam pemutusan hubungan dengan Qatar, telah berusaha memediasi.

Abadi dijadwalkan akan menggelar perundingan dengan Raja Saudi Salman, Emir Kuwait Sheikh Sabah al Ahmad Al Sabah dan Presiden Iran Hassan Rouhani dalam kunjungannya ke kawasan itu.

Putra Mahkota Mohammed bin Nayef menyambut Abadi ketika dia mendarat di kota Laut Mati Jeddah untuk kunjungan satu harinya, lapor media pemerintah.

Abadi, yang berasal dari blok politik Syiah terbesar di negaranya, tiba di tengah lonjakan ketegangan antara Arab Saudi yang didukung Sunni dan rival Iran yang didominasi Syiah.

Arab Saudi memutus hubungan dengan Iran pada awal tahun lalu setelah bertahu-tahun mengalami ketegangan, demikian dilansir AFP.  (kn)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017