Pangkalpinang (ANTARA News) - PLN Wilayah Bangka Belitung telah memberikan hadiah Ramadhan bagi Pulau Nangka berupa Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) berkapasitas 2x100 kW untuk menerangi rumah-rumah warga di pulau itu.

General Manager PLN Wilayah Bangka Belitung, Susiana Mutia di Pangkalpinang, Selasa, mengatakan untuk menerangi pulau berpenduduk 563 jiwa itu pihaknya harus bergotong royong mengangkut material baik mesin maupun tiang listrik menggunakan kapal nelayan.

"Setidaknya butuh waktu 45 menit perjalanan laut dari dermaga terdekat yakni Tanjung Pura. Sebelumnya meterial diangkut selama 120 menit melalui darat dengan medan yang cukup terjal menuju dermaga," katanya.

Selain itu, kondisi pasir di dermaga Pulau Nangka maupun Tanjung Pura begitu gembur, sehingga menyulitkan kaki melangkah di atasnya karena tersedot masuk ke dalam pasir.

"Untuk dapat melewatinya dianjurkan mengenakan celana pendek dan melepaskan alas kaki yang dikenakan. Tujuannya agar langkah menjadi lebih ringan dan alas kaki tidak tertinggal di dalam pasir," katanya.

Susiana mengatakan, berkat gotong royong bersama warga dengan bermodalkan papan sebagai alas peluncur, tali untuk menarik dan satu batang kayu sebagai pengungkit, akhirnya dua unit mesin PLTD dengan berat masing-masing 800 kilogram dan sebanyak 53 batang tiang listrik berhasil diangkut ke pulau yang mayoritas warganya bermata pencarian sebagai nelayan tersebut.

Ia menyebutkan, panjang jaringan saluran udara tegangan rendah (SUTR) yang terpasang di pulau ini sepanjang 2.385 meter, dimana pembangunannya dimulai sejak 22 Maret hingga pada akhirnya listrik menyala pertama kalinya pada 11 Juni 2017, tepat di bulan suci Ramadhan.

"Alhamdulillah Ramadhan menjadi berkah buat warga pulau Nangka. Untuk pertama kalinya listrik PLN dapat menyala di sini. Hal ini menjadi tantangan tersendiri mengingat akses menuju ke lokasi memang tidak mudah," katanya.

Dikatakan Susiana, sebelumnya warga masih menggunakan genset untuk memenuhi kebutuhan listrik. Bagi warga yang tidak mempunyai genset, mereka menyalurkan kabel ke warga lain yang telah memiliki genset.

"Biaya yang dikeluarkan warga saat itu tidak sedikit yakni sekitar Rp600 ribu hingga Rp800 ribu setiap bulan, itu pun hanya menyala selama lima jam dari pukul 18.00 sampai 23.00 WIB. Namun kini, dengan listrik dari PLN warga dapat menikmati listrik selama 12 jam mulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIB. Tentu dengan biaya yang jauh lebih murah," ujarnya.

Lebih lanjut, Susiana mengatakan penyalaan listrik di Pulau Nangka ini merupakan satu dari sepuluh lokasi program pembangunan PLTD tersebar total kapasitas 22,1 MW.

"Semoga listrik di Pulau Nangka ini dapat memberi dampak positif untuk menunjang aktivitas warga. Ke depan akan segera menyusul pulau-pulau dan daerah-daerah lain yang saat ini sedang dalam proses," katanya.

Pewarta: Donatus DP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017