Madrid (ANTARA News) - Penasihat Jose Mourinho membantah tuduhan bahwa pelatih Manchester United (MU) itu tidak membayar pajak jutaan euro ke pihak berwenang Spanyol saat melatih Real Madrid.

Pelatih 54 tahun asal Portugal yang melatih Madrid dari 2010 hingga 2013 itu dituduh melakukan "dua pelanggaran terhadap otoritas keuangan" menurut kantor kejaksaan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (20/6).

Mereka mengklaim bahwa Mourinho, yang melatih MU sejak tahun lalu, gagal membayar 3,3 juta euro (sekitar Rp48,8 miliar) saat berkarier di ibu kota Spanyol -- 1,6 juta euro (sekitar Rp23,7 miliar) pada 2011 dan 1,7 juta euro (sekitar Rp25,1 miliar) pada 2012.

Namun, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh perwakilan Mourinho, Gestifute Media, menyatakan bahwa dia secara pribadi belum mendapat pemberitahuan mengenai tuduhan itu. Mereka juga menyebarkan salinan dokumen pajak tertanggal 3 Juli 2015, yang mencakup periode bermasalah itu.

Menurut Gestifute, Mourinho "membayar pajak lebih dari 26 juta euro (sekitar Rp385,2 miliar), pada tingkat rata-rata di atas 41 persen dan menerima proposal regulasisasi dari otoritas pajak pada 2015 berkenaan dengan tahun 2011 dan 2012, dan berhasil menyelesaikannya dengan kesepakatan untuk 2013."

Pernyataan tersebut juga mengatakan Mourinho sudah menerima sertifikat dari pihak berwenang yang mengonfirmasi bahwa dia "melaksanakan semua kewajiban pajaknya."

Tuduhan itu datang sementara bintang Madrid, Cristiano Ronaldo, dipanggil menghadap hakim bulan depan karena tuduhan menghindari 14,7 juta euro pajak.

Bintang 32 tahun asal Portugal itu menghadapi empat tuduhan penggelapan lewat perusahaan-perusahaan antara tahun 2011 dan 2014 dan akan menghadap hakim pada 31 Juli menurut sumber-sumber peradilan kepada kantor berita AFP.

Baik Ronaldo maupun Mourinho merupakan klien dari agen-super Jorge Mendes, yang sudah dipanggil pengadilan di Pozuelo de Alarcon, di luar kota Madrid, pada 27 Juni. (hs)  


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017