Jakarta (ANTARA News) - Penetapan M Helmi Kamal Lubis sebagai tersangka korupsi sempat mengagetkan beberapa pihak, termasuk para pensiunan PT Pertamina (Persero) yang selama ini mengenal Helmi memiliki prestasi baik ketika memimpin Dana Pensiun Pertamina (DPP).

“Sejak tahun 2001 saat Pertamina di bawah Dirut Pak Baihaki Hakim yang menaikkan manfaat pensiun Rp200.000, sampai tahun 2014 tak pernah ada kenaikan. Saat Helmi Lubis menjadi Presdir DPP tahun 2015 terjadi kenaikan manfaat pensiun Rp300.000,” ujar Ketua Umum Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSPeKaPe), Binsar Effendi, dalam pernyataannya.

Karena itulah, tak heran jika para pimpinan masing-masing organisasi Pensiunan Pertamina menyampaikan ucapan terima kasih dan dukungan sepenuhnya atas prestasi kinerja Presdir DPP, M Helmi Kamal Lubis.

Hal itu disampaikan para para pimpinan organisasi pensiunan Pertamina, yakni Himpunan Purna Karyawan Pertamina (HIMPANA), Solidaritas Pensiunan Karyawan Pertamina (eSeKaPe), Organisasi Perjuangan Pensiunan Pertamina (OP3) dan Forum Komunikasi Pensiunan Pertamina Bersatu (FKPPB).

Pada salah satu keterangan, para pimpinan organisasi pensiunan Pertamina tersebut mengungkapkan bahwa mereka berterima kasih dan mendukung sepenuhnya kebijakan yang diambil M. Helmi Kamal Lubis selaku Presdir DPP dalam menyiapkan strategi agresif merombak portofolio penempatan investasi di Bursa Saham pada akhir September 2015.

“Kami meyakini dengan perubahan strategi saham, maka posisi imbal hasil yang diperoleh DPP dipastikan akan lebih tinggi dari capaian saat ini,” lanjut Binsar Effendi Hutabarat.

Menurutnya, dalam menjalankan tugasnya, para Pengurus DPP di bawah Presdir M. Helmi Kamal Lubis bekerja berdasarkan UU no. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun beserta Peraturan Pelaksanaan lainnya, Peraturan DPP dan Arahan Investasi yang telah ditetapkan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) selaku Pendiri.

Pengurus DPP telah berupaya untuk terus meningkatkan pelayanan kepada para pensiunan, yakni membayar Manfaat Pensiun tepat kepada yang berhak, tepat jumlah dan tepat waktu, serta berupaya terus menumbuh kembangkan dana investasi.

“Pengelolaan portofolio investasi DPP senantiasa dilakukan sesuai ketentuan dan berhati-hati (prudent) dengan tetap berupaya mendapatkan hasil investasi yang optimal,” kata Sekjen FKPPB, D Sembiring.

Kinerja cemerlang DPP ini tak terlepas dari membaiknya kondisi investasi di Indonesia. Hal ini membuat tingkat pengembalian investasi (Return on Investment – ROI) DPP juga menggembirakan, yaitu sekitar 20 persen.

“M. Helmi Kamal Lubis membawa investasi DPP masuk ke saham-saham mid cap yang dikuasai DPP,” tambah Binsar Effendi.

Diakui oleh para pimpinan organisasi pensiunan Pertamina, bahwa strategi investasi DPP memang lebih berani ketimbang dana pensiun lainnya, yang notabene konservatif. Sebab itu pula DPP gencar melebarkan sayap usaha untuk menggemukkan pundi-pundinya.

Salah satu yang dilakukan adalah dengan menggandeng Bank Pembangunan Islam (IDB) mendirikan manajer investasi. Tidak tanggung-tanggung, pada tahun pertama perusahaan patungan ini akan mengelola equity 100 juta - 200 juta dolar AS.

Sumber utama akan berasal dari penyerahan equitas dari IDB dan fund manager di Timur Tengah.

“Tidak ada Presdir DPP sebelumnya yang berprestasi cemerlang seperti yang ditorehkan oleh M. Helmi Kamal Lubis. Padahal beliau adalah orang luar dan bukan dari internal pejabat PT Pertamina,” ujar Samuel Parentean, ketua umum OP3.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017