Jakarta (ANTARA News) - Pebalap Indonesia Sean Gelael mengandalkan engineer baru untuk memaksimalkan kendaraannya demi mengejar poin perdana balapan Formula 2 di Sirkuit Baku City, Azerbaijan, pada 24-25 Juni setelah tiga balapan sebelumnya mendapatkan hambatan.

Berdasarkan keterangan tertulis dari manajemen tim Pertamina Arden di Jakarta, Jumat, pada balapan satu level dibawah Formula 1 ini, pihak manajemen mengandeng engineer Manuel Aboy. Sedangkan pada balapan sebelumnya mengandalkan Gaetan Jego.

Penggantian engineer ini dinilai oleh manajemen Pertamina Arden sebagai penyegaran dengan harapan baik Sean Gelael maupun rekan satu timnya yaitu Norman Nato, mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya dibalapan yang sudah masuk seri keempat ini.

"Amat penting menyiapkan mobil yang handal sehingga Sean bisa fokus untuk tampil dengan optimal," kata Manuel Aboy dalam keterangan tertulisnya.

Masuknya engineer baru disambut dengan positif oleh Sean Gelael. Menurut dia, balapan di Baku City tidak hanya mengandalkan kemampuan pebalap namun juga pertaruhan bagi mekanik untuk menyiapkan kendaraan. Hal ini terjadi karena sebagian besar tim bakal menggunakan setelan low downforce.

"Sirkuit Baku tricky bagi semua pebalap karena biasanya lintasan baru yang jarang dipakai balapan masih licin. Makanya semuanya harus benar-benar siap," kata Sean Gelael.

Sirkuit Baku City, bagi pebalap yang didukung penuh Jagonya Ayam KFC Indonesia ini terbilang tidak asing karena di sirkuit jalan raya ini Sean Galael mampu meraih poin perdananya dibalapan Formula 2 musim lalu. Saat itu, ia mampu finis diurutan ketujuh dan berhak mendapatkan enam poin.

Hasil positif musim lalu ini diharapkan mampu terulang. Begitu juga dengan tekad rekan satu tim Sean Gelael, Norman Nato. Pebalap asal Prancis ini ingin kembali merasakan naik podium. Terakhir, Nato naik podium dua dibalapan seri pertama di Sirkuit Sakhir Bahrain.

Sementara itu, CEO Formula 2, Bruno Michel mengatakan, balapan di Baku City sama menariknya dengan balapan di Monako. Dengan demikian persaingan bakal lebiih ketat.

"Ini tantangan berat bagi mekanis untuk menyiapkan setelan mobil yang pas. Di satu sisi, ada lintasan lurus yang memungkinkan mobil dipacu kencang, tetapi di sisi lain ada tikungan tajam beruntun yang mengharuskan mobil memperlambat kecepatannya. Ini akan menjadi balapan yang seru," katanya.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017