Beirut (ANTARA News) - Kelompok gabungan Suriah yang terdiri atas petempur Kurdi dan Arab dukungan AS mengalami kemajuan dalam melawan kelompok ISIS di Raqqa pada Minggu, dengan mengambil alih distrik al-Qadisia, kata kelompok tersebut.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF) memulai serangannya terhadap Raqqa pada awal bulan ini setelah melakukan serangan panjang untuk mengepung kelompok ISIS di dalam kota.

Mereka berhasil merebut Qadisia, yang terletak di Raqqa barat, setelah tiga hari melakukan pertempuran sengit, katanya dalam sebuah pernyataan di salah satu media sosial resmi mereka.

Pasukan gabungan dukungan AS telah mendukung kemajuan SDF melawan kelompok petempur sepanjang serangan terhadap Raqqa dengan artileri dan serangan udara, termasuk ketika melawan pemimpin kelompok ISIS.

Bulan ini, pasukan gabungan mengatakan bahwa serangan udara mereka telah menewaskan Turki Binali, seorang ulama Bahrain yang merupakan pimpinan otoritas agama kelompok tersebut dan pemimpin kelompok ISIS Teluk Arab yang paling dikenal.

Pernyataan itu juga mengatakan bahwa pada pekan lalu mereka telah membunuh Fawaz al-Rawi, yang merupakan pemberi dana utama kelompok ISIS, dalam sebuah serangan udara di Suriah.

Namun, serangan udara pasukan gabungan juga telah menyebabkan jatuhnya sejumlah besar korban sipil, menurut Kelompok Pemantau Hak Asasi untuk Suriah, sebuah pemantau perang yang bermarkas di Inggris.

Pada Sabtu serangan udara pasukan gabungan di dalam dan sekitar Raqqa telah menewaskan hampir 700 warga sipil sepanjang tahun ini.

Pihak pasukan gabungan mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja keras untuk menghindari jatuhnya korban warga sipil dan akan menyelidiki semua laporan terkait hal tersebut.

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017