Surabaya (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa membuka pintu silaturahmi atau "Open House" bagi masyarakat di kediamannya di Jalan Jemursari VIII Surabaya, untuk bersilaturahmi Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah, Senin.

Pintu rumah Menteri Khofifah sudah terbuka untuk masyarakat umum sejak pukul 08.00 WIB dan terus digelar hingga malam hari.

Sejumlah warga baik secara individu maupun berkelompok tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk bersilaturahmi dengan menteri yang merupakan warga Kota Surabaya dan juga menjabat Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama itu.

"Inilah momen yang tepat untuk bersilaturahmi dan saling bersalamsalaman," ujar Menteri Khofifah kepada wartawan di sela kegiatan tersebut.

Dia meyakini substansi dari silaturami dengan saling bersalam-salaman adalah bentuk dari menyambung tali kasih dan tali persaudaraan.

"Salaman itu artinya membangun perdamaian. Pada momen Hari Raya Idul Fitri ini, tali kasih dan tali persaudaraan dibangun dengan upaya damai," ucapnya, menjelaskan.

Salah satu kelompok masyarakat yang turut menghadiri "Open House" di rumah Khofifah adalah sejumlah pendeta yang tergabung dalam Badan Musyawarah Antargereja (Bamag) Indonesia.

"Saya ajak beberapa pendeta Kristen dari Surabaya, Sidoarjo, Malang dan Gresik, sebagai perwakilan umat Kristen Indonesia, untuk bersilaturahmi ke rumah Ibu Khofifah, yang merupakan salah satu tokoh perempuan nasional kita, dalam rangka lebaran Idul Fitri," ujar Ketua Umum Bamag Indonesia Agus Susanto.

Dia mengatakan, dalam hal membangun silaturahmi tidak perlu memandang siapa orangnya, dari suku mana, serta apapun agamanya.

"Kita tidak perlu memandang siapa yang berisilaturahmi, baik dari umat Kristen, muslim atau sebaliknya. Karena hakikat silaturahmi adalah kesatuan dalam berbangsa dan bernegara," tuturnya.

Menteri Khofifah merasa terhormat mendapat kunjungan silaturahmi dari para pendeta Bamag Indonesia.

"Saya berbahagia mendapatkan tamu para pendeta Kristen di Jawa Timur. Hari ini sebetulnya hari di mana warga dan bangsa Indonesia butuh melakukan revitalisasi bagaimana bagunan kasih dan persaudaraan diikat dengan upaya membangun hidup dan damai," ucapnya.

(T.KR-SAS/M007)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo/Hanif Nashrullah
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017