Lebak (ANTARA News) - Kepolisian Resor Lebak mewaspadai jaringan terorisme melakukan tindakan kekerasan terhadap petugas kepolisian maupun masyarakat.

"Kami meminta seluruh petugas di pos penjagaan pengamanan lebaran agar mewaspadai jaringan terorisme itu," kata Kabag Ops Polres Lebak Kompol Andi Suwandi di Lebak, Selasa.

Kewaspadaan terhadap jaringan terorisme tersebut merupakan intruksi Kepala Kepolisian Daerah Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo.

Sebab, Banten merupakan sel terorisme dan beberapa pelaku sudah ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88.

Karena itu, pihaknya bekerja keras untuk mencegah jaringan terorisme masuk ke wilayah Kabupaten Lebak.

Polres Lebak terus mengoptimalkan razia dengan melakukan pemeriksaan barang-barang yang diangkut kendaraan di sejumlah lokasi.

Selain itu juga melakukan patroli menggunakan sepeda motor juga sepeda goes berkeliling ke tempat pusat keramaian juga rawan kejahatan.

Mereka petugas patroli melibatkan puluhan personel dan selama 24 jam untuk memantau pasar, stasiun, terminal, bank, dan SPBU.

Disamping itu juga petugas melakukan pengamanan ketat baik di Mapolres maupun polsek.

Pelaku terorisme itu akhir-akhir ini menyerang petugas kepolisian, bahkan menimbulkan korban jiwa diantaranya bom bunuh diri di Kampung Melayu Jakarta dan penusukan di Mapolda Sumatera Utara.

Mereka para korban kejahatan terorisme itu adalah petugas kepolisian.

Namun, pihaknya sejauh ini belum menemukan adanya kelompok maupun jaringan terorisme masuk ke Kabupaten Lebak.

Akan tetapi, kepolisian tetap mewaspadai pergerakan terorisme karena bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kami terus meningkatkan kewaspadaan guna mencegah jaringan terorisme masuk ke Kabupaten Lebak," katanya.

Menurut dia, selama ini pengamanan lebaran di Kabupaten Lebak berjalan dengan baik juga kondusif.

Mereka petugas hingga kini masih melakukan penjagaan pengamanan di posko-posko mudik lebaran,seperti di Stasiun KA, Terminal Mandala dan Alun-alun Rangkasbitung.

Disamping itu juga disebar petugas dengan berpakaian preman di lokasi-lokasi rawan kejahatan.

Ia meminta masyarakat berperan aktif untuk menjaga keamanan lingkungan karena petugas kepolisian sangat terbatas.

"Jika terdapat warga tidak dikenal dan mencurigakan segera melapor ke petugas terdekat," katanya.

Sementara itu, masyarakat pengguna jasa angkutan KA mengaku bahwa mereka merasa nyaman setelah pasukan Brimob melakukan pengamanan di stasiun Rangkasbitung sehingga bebas dari copet maupun kejahatan lainnya.

"Melalui pengamanan itu tentu penumpang merasa terlindungi dari kejahatan itu," kata Yanti, seorang penumpang KA warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.

Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017