Sochi (ANTARA News) - Para pesepak bola yang dinyatakan bersalah karena doping semestinya disebutkan namanya dan dihukum, kata pelatih timnas Jerman Joachim Loew pada Rabu setelah FIFA menyatakan bahwa pihaknya menginvestigasi dugaan-dugaan terkait para pesepak bola asal Rusia.

"Saya ingin organisasi-organisasi itu secara permanen menguji kami di kamp-kamp latihan dan sepanjang pertandingan-pertandingan dan sebelumnya untuk memberikan nama-nama kepada kami. Saya ingin memiliki nama-nama itu," kata Loew kepada para pewarta di Sochi sehari sebelum timnya menghadapi Meksiko di semifinal Piala Konfederasi.

"Mohon, jika tuduhan-tuduhan itu dapat dibuktikan, jika nama-nama itu benar-benar ada maka semestinya hal itu tidak disembunyikan sama sekali. Jika ada sesuatu tentang hal itu, buatlah publik mengetahuinya dan jika ada pemain-pemain yang menggunakan doping, maka, mereka harus diskors."

Sekretaris jenderal FIFA Fatma Samoura mengatakan bahwa organisasinya "bekerja sama sepenuhnya" dengan Badan Anti Doping Dunia (WADA) dan memiliki kebijakan nol toleransi terhadap doping.

"Mudah-mudahan ini akan menjadi sesuatu yang dapat diputus, maka kami dapat benar-benar fokus pada sesuatu yang sepak bola yang benar-benar sehat," kata Samoura kepada para pewarta di Kazan, di mana Portugal akan bermain melawan Chile di semifinal Piala Konfederasi pada Rabu malam.

FIFA mengatakan pada Minggu bahwa pihaknya menginvestigasi tuduhan-tuduhan bahwa para pesepak bola yang sebagian adalah atlet Rusia yang terlibat dalam atau mendapat keuntungan dari skema-skema doping yang disponsori negara.

Bagaimanapun, FIFA tidak mengonfirmasi laporan pada harian Inggris Mail pada Minggu, bahwa 23 anggota skuad Rusia di Piala Dunia 2014 merupakan orang-orang yang ikut diperiksa.

Rusia menepis tudingan-tudingan itu, menegaskan bahwa doping tidak pernah menjadi masalah dalam sepak bola negara itu.

Laporan dari pengacara olahraga asal Kanada Richard McLaren pada Desember mengatakan lebih dari 1.000 atlet Rusia yang berkompetisi terlibat atau mendapat keuntungan dari konspirasi institusional untuk menyamarkan hasil uji-uji doping positif.

Rusia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia tahun depan dan saat ini sedang menyelenggarakan Piala Konfederasi, yang dipandang sebagai gladi resik untuk turnamen 2018.

(H-RF)

(Uu.SYS/C/H-RF/B/D011) 28-06-2017 21:49:18

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017