Jakarta (ANTARA News) - Persatuan Boling Indonesia (PBI) dan atlet boling nasional optimistis mampu meraih tiga emas dan dua perak di SEA Games 2017 Malaysia, sebagaimana telah ditargetkan pemerintah melalui Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).

"Kami yakin bisa meraihnya. Semua pemain baik putra dan putri berpeluang untuk dapat medali," kata Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PBI Gatot Aryo Nugroho di sela latihan tim boling di Jaya Ancol Bowling Center, Jakarta, Kamis.

Gatot melanjutkan, di SEA Games 2017 Malaysia, yang dimulai pertengahan Agustus 2017, ada 11 medali emas yang diperebutkan untuk putra dan putri. Pesaing terberat Indonesia di ajang tersebut adalah Singapura, Malaysia dan Thailand.

Indonesia menurunkan tujuh atlet putra dan tujuh atlet putri untuk bertanding di semua nomor yang dipertandingkan di SEA Games yaitu tunggal, ganda, trio, "team of five", "all event" dan "masters".

Adapun salah satu andalan Indonesia untuk mendulang emas adalah atlet boling senior Ryan Leonard Lalisang yang sudah memperkuat tim nasional boling Indonesia sejak SEA Games ke-19 tahun 1997. Namun Ryan, peraih medali emas Asian Games 2006 di Qatar, mengaku bebannya kini tidak lagi seberat dahulu.

"Memang selalu ada beban di setiap target, tetapi setidaknya keadaan saat ini tidak sama seperti lima sampai 10 tahun lalu yang memang condong ke nomor individual. Apalagi sekarang atlet-atlet junior sudah naik ke senior seperti Billy Muhamad dan Hardi Ramahdian," tutur Ryan.

Sama seperti PBI, atlet kelahiran Balikpapan 36 tahun lalu ini juga yakin Indonesia bisa mendapatkan tiga emas dan dua perak. Berkaca dari SEA Games 2015, Singapura, di mana boling Indonesia mendapatkan tiga perak dan dua perunggu, Ryan menyebut peluang emas ada di nomor ganda, trio dan team of five.

"Kemarin kita dapat perak dari nomor-nomor itu, jadi mungkin bisa jadi emas di Malaysia. Kalau perorangan peluangnya 50:50, siapa yang beradaptasi dengan cepat dia bisa mendapatkan skor tinggi dan juara," kata dia.

Meski dipenuhi keyakinan, Ryan selaku atlet sedikit menyesalkan sedikitnya uji coba yang diikuti tim nasional boling Indonesia untuk menghadapi SEA Games 2017. Sampai berita ini diturunkan, tim boling baru melakoni tiga uji coba internasional, yaitu Thailand Open April 2017, Macau Open pada Juni 2017 dan berikutnya Hongkong Open pada awal Juli 2017.

Selain itu, lambatnya pemenuhan peralatan guna menunjang latihan juga menjadi kendala dalam persiapan menuju SEA Games 2017 Malaysia yang digelar 19-31 Agustus 2017.

"Tim boling Indonesia masih kurang jam terbang karena sedikitnya uji coba. Untuk peralatan, beberapa kami ada yang beli sendiri. Kami yakin bisa memperoleh target emas, tetapi itu sulit terwujud tanpa adanya kerja sama antara pemerintah, federasi dan atlet," ujar Ryan.

Pewarta: Michael S
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017