Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Pihak Kepolisian Resort Aceh Barat, Polda Aceh menduga percikan api dari lilin merupakan penyebab kebakaran yang menghanguskan isi dalam toko di Jalan Singah Mata, depan terminal Bus Meulaboh pada Jumat malam.

Kapolres Aceh Barat AKBP Teguh Priyambodo Nugroho, melalui Kapolsek Johan Pahlawan AKP Ahli Yanaris, di Meulaboh, Sabtu, mengatakan, keterangan dari korban sumber api berasal dari percikan api dari toko milik korban atas nama Ayoung (47).

"Api berasal dari api lilin, pemiliknya beragama Budha, waktu sembahyang menyalakan api (lilin), selesai sembahyang dia naik ke lantai atas, lilin tadi tumbang hingga mengenai mancis dan bahan-bahan sembako,"sebutnya disela kejadian kepada wartawan.

Tidak ada korban jiwa dalam insidepn Jumat sekitar pukul 19.40 WIB tersebut, akan tetapi pemiliknya terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka bakar karena terperangkap dalam toko saat berupaya keluar saat isi toko dilahap "si jago merah".

Di Jalan Singah Mata tersebut merupakan pertokoan lantai dua yang berjajar yang didominasi penjualan aksesories mobil, bengkel mobil, penjual alat bangunan di seberang jalan depan terminal bus Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat.

Petugas pemadam kebakaran berhasil menjinakkan api sekitar satu jam sehingga tidak sempat merambat ke pertokoan yang berderetan, namun sempat terjadi kepanikan dari pemilik toko serta warga yang datang ke lokasi membantu.

"Api berhasil dipadamkan sekitar satu jam kemudian, begitu kita mendapatkan informasi langsung diturunkan empat unit armada kebakaran. Lokasi kejadian mudah dicapai, tapi karena setengah isi toko bahan kelontong cepat habis terbakar," tambah Kepala Badan Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat T Syahluna.

Masih dalam suasana lebaran Idul Fitri 1438 Hijriah/2017 M, pihak BPBD bersama Badan SAR Nasional (Basarnas), Polri, TNI masih berupaya melakukan pencarian seorang korban hilang tenggelam di Sungai Desa Rundeng, Kecamatan Johan Pahlawan.

Korban atas nama Said Marliansyah (50) hilang terseret arus sungai saat mencari kerang di Krueng Cangkoi pada Kamis (29/6) sore, pencarian korban masih terus berlanjut dengan metode selam dan menyisir sungai dengan perahu karet.

(T.KR-ANW/I006)

Pewarta: Anwar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017