Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo belum mengungkapkan rencana mengenai pemindahan ibu kota dari Jakarta ke tempat lain.

"Nanti akan saya sampaikan pada waktunya," kata Presiden Joko Widodo saat ditanya mengenai rencana pemindahan ibu kota di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa.

Sedangkan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil menyatakan bahwa pemindahan ibu kota masih dalam tahap studi awal.

"Masih studi awal mencari alternatif-alternatif, belum ada kota yang cocok," kata Sofyan di lingkungan istana kepresidenan Jakarta.

Salah satu alternatif yang dibicarakan adalah ibu kota Kalimantan Tengah Palangkaraya.

"Kita sedang cari alternatif tempat di samping Palangkaraya tempat yang paling suitable, yang paling bagus. Ini kan keputusan administratif, Presiden yang memutuskan. Ini keputusan jangka panjang, karena itu kita sedang cari tempat," tambah Sofyan.

Namun ia tidak mengungkapkan kota apa saja yang sudah masuk dalam rencana pemerintah sebagai lokasi alternatif pemindahan ibu kota.

"Pokoknya kita cari alternatifnya ya," ungkap Sofyan.

Sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengaku telah membahas rencana detail pemindahan ibu kota termasuk soal skema pendanaan direncanakan rampung tahun ini.

Sehingga pada 2018 atau 2019 sudah mulai ada kegiatan terkait dengan pemindahan pusat administrasi pemerintahan.

Sejumlah aspek yang dikaji dalam pemindahan ibu kota misalnya penentuan lokasi, estimasi pendanaan, dan tata kota.

Pemindahan ibu kota disebabkan karena pembangunan di Pulau Jawa lebih tinggi daripada di pulau lainnya di Indonesia. Namun jika hasil kajian menunjukkan ibu kota dipindahkan ke kota lainnya, maka kantor pemerintahan saja yang dipindahkan ke sana sedangkan Jakarta akan menjadi pusat bisnis serta keuangan.

Pewarta: Desca Lidya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017