Tulungagung (ANTARA News) - Puluhan calon siswa gagal mengikuti prosedur pendaftaran Program Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur daring (dalam jaringan) yang digelar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, karena tidak faham aturan zonasi.

"Ya, ada puluhan yang harus menunda sementara karena alamat tempat tinggal calon peserta didik dan zonasi tidak sesuai. Sehingga, tak bisa login untuk memilih sekolah," ungkap Koordinator Operator PPDB SMAN/SMKN Tulungagung Junaedi di Tulungagung, Selasa.

Ia mengatakan, sesuai ketentuan calon siswa yang berminat mendaftar ke SMK tetap harus melakukan registrasi pendaftaran melalui "jendela" zonasi yang ada dalam sistem PPDB daring, sesuai zonasi dan tempat tinggal.

Jika tidak, kata dia, otomatis pendaftaran tidak bisa diproses karena tidak masuk dalam sistem pendaftaran panitia.

Seperti terpantau di SMKN 1 Boyolangu, dua hari terakhir. Puluhan calon peserta didik baru yang datang ke sekolah tersebut untuk mendaftarkan diri, harus menunda mendaftar.

Pasalnya, PIN atau token yang pernah diambil saat jadwal pengambilan Juni lalu tak bisa login memilih sekolah yang dituju, karena terjadi kesalahan dari biodata calon peserta didik.

Menurut Junaedi, terjadinya kesalahan biodata tersebut diduga karena ketika pengambilan PIN itu sistem mengalami gangguan, sehingga, terjadi kesalahan acak yang alamat tempat tinggal calon peserta didik baru itu tak sesuai zonasi wilayahnya.

Walaupun begitu, kata dia, sebenarnya pendaftar SMKN memang tidak terpaku dengan sistem zonasi seperti SMAN, namun dalam pendaftarannya, biodata harus sesuai dengan wilayah zonasinya karena sudah terprogram, dimana PIN yang didapat calon peserta didik baru sudah diatur sedemikian rupa, sehingga calon peserta didik baru bisa dengan mudah mendaftar SMAN atau ke SMKN.

"Selain di sini, ada laporan dari sekolah lain yang mengalami permasalahan serupa. Bahkan, beberapa ada calon peserta didik yang belum memiliki PIN. Maka untuk mempermudah dalam kepanitian juga, permasalahan tersebut kami arahkan ke Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim). Dimana, cabang dinas pendidikan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Jatim agar calon peserta didik bisa segera mendaftar," katanya.

Dikonfirmasi, IT Support PPDB daring Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Ahmad Ismail membenarkan adanya permasalahan tersebut.

Pihaknya mengakui masih ada beberapa calon pendaftar yang belum mendapatkan PIN atau Token untuk proses pendaftaran PPDB jalur daring, dan telah mengantisipasinya dengan memberikan kemudahan calon peserta didik baru untuk mendapatkan PIN pada hari pendaftaran.

"Kami tetap melayani pengambilan PIN. Agar calon peserta didik ini bisa sekolah. Walaupun pengambilan sebenarnya sudah terjadwal pada Juni lalu," katanya.

Terkait kesalahan dalam bidota dalam formulir pendaftaran, Ismail mengatakan telah berkoordinasi dengan membantu mereka (calon peserta didik baru) untuk melakukan pengisian ulang formulir.

Hal itu dilakukan agar calon peserta didik baru tersebut bisa mengikuti PPDB Online. "Sejauh ini permasalahan tak begitu berarti, semoga PPDB jalur daring ini tetap berjalan hingga Kamis (6/7)," katanya.

Pewarta: Destyan HS
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017