"Sinergi BUMN ini sebagai wujud kepedulian perusahan milik negara terhadap kesehatan dan masa depan nelayan khususnya di kawasan Jakarta Utara," kata Menteri BUMN Rini Soemarno disela peninjauan lokasi yang akan dijadikan RS Nelayan Muara Baru, di Jakarta, Kamis.
Siaran pers Perum Perikanan Indonesia menyebutkan Menteri BUMN didampingi Sekretaris Kementerian BUMN Imam A. Putro dan Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Agro dan Farmasi Wahyu Kuncoro, Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia Syahril Japarin, Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Massasya dan Direktur Utama Wijaya Karya Bintang Perbowo serta Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Rifky Effendy Hardijanto.
Dirut Perum Perikanan Indonesia Syahril Japarin mengatakan, selain meninjau lokasi RS Nelayan di Muara Baru yang merupakan lokasi kantor pusat Perum Perikanan Indonesia, Rini juga sekaligus mendengarkan paparan tentang rencana pengembangan National Fishery Center (NFC).
"Ini membuat kami makin yakin untuk segera mewujudkan pembangunan RS Nelayan," Syahril.
Ia menjelaskan, RS Nelayan yang akan dibangun nantinya menempati lahan milik PT Pelindo II yang ada di dekat kawasan Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Muara Baru, yang dikelola Perum Perikanan Indonesia.
"Karena itu lah, kami bersinergi dengan PT Pelindo II dan juga PT Wijaya Karya selaku BUMN konstruksi. Selain juga ada kemungkinan dengan beberapa BUMN lainnya," tambahnya.
Ia berharap dengan sinegri BUMN ini rencana pembangunan rumah sakit pertama yang dikhususkan untuk nelayan ini akan terwujud.
"Selain RS Nelayan, kami juga akan membangun rumah singgah untuk nelayan, untuk melengkapi rencana pembangunan sarana fungsional yang dibangun pemerintah di Muara Baru, seperti pasar ikan modern, tempat pelelangan ikan terintegrasi, dan beberapa fasilitas lainnya sebagai bagian dari menjadikan Muara Baru sebagai National Fishery Center," ujarnya.
Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017
