Juba (ANTARA News) - Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyediakan dana1,5 juta dolar AS untuk membantu Sudan Selatan mengembangkan sebuah kebijakan perdagangan baru.

Biel Jock Thiik, Wakil Sekretaris di Kementerian Perdagangan dan Industri, mengatakan bahwa tahap pertama, 900 ribu dolar akan digunakan untuk membangun institusi dan pejabat yang terlibat dalam proses pembuatan kebijakan selama periode empat tahun dan sisanya akan digunakan untuk membuat rencana kebijakan.

Dia menambahkan, begitu selesai, kebijakan perdagangan akan membantu negara itu meningkatkan investasi lokal dan memfasilitasi perdagangan internasional di dalam Masyarakat Afrika Timur (EAC), di mana Sudan Selatan bergabung sejak 2016.

Thiik mengatakan bahwa negara Afrika Timur saat ini menggunakan kebijakan perdagangan negara Sudan, yang diadaptasi sebelum kedua negara terpisah pada 2011.

"Perdagangan kita, kita anggap sebagai prioritas, sehingga kita perlu meletakkan kerangka hukum yang sesuai dengan kebijakan perdagangan EAC, karena kita sekarang anggota blok ini dan kebijakan kita harus Sejalan dengan kebijakan perdagangan EAC. Jadi ini adalah proyek kecil yang bisa membangun dasar untuk memfasilitasi perdagangan," kata Thiik.

Proyek ini didanai oleh program multidonor WTO Enhanced Integrated Framework (EIF) yang membantu negara-negara terbelakang memainkan peran lebih aktif dalam sistem perdagangan global.

Selain itu, memiliki tujuan yang lebih luas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan berkelanjutan, pembangunan dan membantu mengangkat lebih banyak orang keluar dari kemiskinan.

Menurut WTO, program tersebut saat ini membantu 49 negara termiskin di seluruh dunia, didukung oleh dana perwalian multi-donor dengan target pendanaan 250 juta dolar AS. Demikian dilansir Xinhua.

Penerjemah: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017