Khartoum (ANTARA News) - Skors FIFA terhadap Asosiasi Sepak Bola Sudan (SFA) akan menciptakan masalah pada putaran akhir fase grup kompetisi klub sepak bola di Afrika akhir pekan ini, di mana tiga pertandingan kunci kini dibatalkan dan klub-klub dari negara itu telah dicoret.

Hukuman tanpa batas waktu terhadap SFA dijatuhkan karena dugaan keterlibatan pemerintah dalam urusan-urusan mereka dan setelah penggusuran paksa terhadap kepemimpinan yang diakui FIFA dari markas besar asosiasi itu di Khartoum.

FIFA memberi waktu sampai akhir Juni kepada Sudan untuk menyelesaikan masalah antara faksi-faksi yang bertikai untuk mengurus sepak bola di negara itu dan kegagalan untuk melakukannya menghasilkan skors, kata badan sepak bola dunia itu pada Jumat.

Hal itu berarti tiga klub Sudan, yang semuanya memiliki peluang untuk mencapai perempat final Liga Champions Afrika dan Piala Konfederasi Afrika, tidak dapat memainkan pertandingan-pertandingan terakhir fase grup mereka.

Berdasarkan ditegakkannya hukuman itu, mereka didiskualifikasi dari kompetisi-kompetisi yang ada, demikian dikonfirmasi Konfederasi Sepak Bola Afrika pada Jumat.

Dua klub paling populer di Khartoum, Al Hilal dan Al Merreikh, berada di grup yang sama di Liga Champions dan keduanya masih memiliki peluang untuk lolos pada Jumat. Namun pertandingan-pertandingan mereka melawan Etoile Sahel asal Tunisia dan Ferroviario Beira dari Mozambik dibatalkan, sehingga kini lawan-lawannya dapat melaju.

Al Hilal Obayed, tim kejutan di Piala Konfederasi dan telah lolos ke putaran delapan besar, kini sedang berada di Zambia untuk memainkan pertandingan terakhir fase grup mereka melawan Zesco United pada Minggu, yang akan menentukan juara grup. Mereka juga kini didiskualifikasi.

Skors ini juga berarti CAF harus mendapatkan wasit-wasit untuk pertandingan Piala Konfederasi pada Sabtu antara Platinum Stars asal Afrika Selatan dan klub Swaziland Mbabane Swallows, sebab tiga ofisial pertandingan asal Sudan yang telah ditunjuk kini tidak lagi dapat memimpin pertandingan.

FIFA, yang melarang keras interfensi pemerintah dalam jalannya organisasi asosiasi-asosiasi anggotanya, menginginkan kepemimpin SFA versi Mutasim Gaafar untuk merestorasi organisasi sepak bola di negara itu.

Bulan lalu, Menteri Kehakiman Sudan mencoret dirinya, sedangkan polisi mengusir paksa anggota-anggota eksekutifnya, dan digantikan dengan Abdel Rahman Elkatim.

"Skors akan dicabut saat dekrit wakil Menteri Kehakiman pada 2 Juni dinyatakan batal atau tidak sah dan Dewan Direksi SFA dengan presidennya, Dr Mutasim Gaafar, dikembalikan ke posisinya," demikian pernyataan FIFA.

Badan sepak bola dunia itu telah mengirim delegasi ke Khartoum pada pertengahan Juni untuk bertemu dengan Menteri Olahraga negara itu untuk mencari solusi, namun faksi-faksi yang bertikai gagal menyetujui arahan yang dianjurkan para penasehat FIFA. Demikian laporan Reuters.

(Uu.H-RF/I015)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017