Hamburg (ANTARA News) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Sabtu (8/7) menuduh para aktivis hak asasi manusia yang ditahan baru-baru ini berusaha menerapkan tujuan dari mereka yang gagal menggulingkannya dalam sebuah kudeta tahun lalu.

Idil Eser, direktur Amnesti Internasional Turki, ditahan pada Rabu bersama dengan aktivis dan pelatih di Buyukada, sebuah pulau di selatan Istanbul.

Amnesti Internasional mengatakan mereka yang ditangkap dituduh sebagai anggota kelompok teror.

Erdogan, ketika ditanyai tentang para aktivis dalam sebuah konferensi pers di sesi penutupan G20 di Hamburg, kembali menyebutkan upaya untuk menggulingkannya.

"Mereka berkumpul untuk melakukan pertemuan yang merupakan kelanjutan dari 15 Juli," katanya, mengacu kepada tanggal ketika pemerintahannya diancam, mengatakan tindakan apa pun mengenai aktivis tersebut diserahkan kepada pengadilan.

Polisi Turki menahan 10 orang yakni delapan aktivis hak asasi manusia dan dua pelatih asing -- seorang warga Jerman dan seorang warga negara Swedia. Mereka kemudian dibawa ke berbagai kantor polisi.

Amnesti Internasional mengatakan, mereka yang ditangkap sedang menghadiri lokakarya pengelolaan keamanan dan informasi digital, demikian dilansir AFP.  (mr)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017